Latar Belakang Lao Zi
Dua ribu tahun yang lalu, ada seorang laki-laki tua yang meninggalkan ibu kota Luo Yang dan melakukan perjalanan ke barat. Dia melakukan perjalanan melewati banyak gunung dan lembah, dan pada suatu hari, di luar pintu gerbang kota Hangu, seorang penduduk setempat dengan hangat mengundang laki-laki tua itu untuk menjadi tamu di rumahnya.
Keduanya berbicara dengan seru dan sangat gembira. Tuan rumah sangat kagum dengan pengetahuan dan wawasan yang sangat luas dari orang tua tersebut. Dia berkata kepada orang tua itu supaya meninggalkan pengetahuannya dalam sebuah buku untuk generasi mendatang sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pergi.
Orang tua itu menerima saran sang tuan rumah dan dia memutuskan untuk tinggal sejenak di tempat tersebut dan menuliskan sebuah kitab luar biasa. Demikianlah akhirnya sebuah kitab klasik lahir dan diwariskan dari waktu ke waktu. Kitab tersebut dikenal dengan nama "Dao De Jing". Orang tua tadi adalah Lao Zi, pendiri Daoisme.
Lao Zi adalah seorang ahli filsafat dan penyair di zaman Tiongkok kuno yang sangat populer (sekitar abad ke-6 SM). Walaupun riwayat hidupnya tidak banyak tercatat dalam sejarah, keberadaannya terbukti dalam catatan sejarah Tiongkok. Nama asli Lao Zi adalah Li Er. Dia lahir di Negara bagian Chu pada zaman pemerintahan Dinasti Zhou, sekarang wilayah ini dikenal sebagai provinsi Henan.
Dia adalah kepala perpustakaan di pemerintahan. Dengan jabatannya itu, dia mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Posisinya membuat dia dengan bebas dapat membaca kitab-kitab beserta catatan-catatan sejarah sehingga dia memiliki wawasan yang sangat luas.
Nama besar Lao Zi tersebar sangat luas di Tiongkok hingga Konfusius pun mengakui nama besarnya. Menurut catatan Zhuang Zi, Konfusius pernah berjumpa dengan Lao Zi untuk belajar tata krama dan moralitas.
Daoisme adalah ajaran yang didasarkan pada pemikiran Lao Zi, seorang filsuf dan penyair Tiongkok kuno yang hidup sekitar abad ke-6 SM. Lao Zi menulis kitab klasik yang disebut "Dao De Jing" (Kitab Jalan dan Kebajikan), yang berisi aforisme dan puisi tentang Dao dan cara hidup sesuai dengan Dao. Lao Zi dianggap sebagai pendiri dan guru utama Daoisme.
Pengertian Dao
Dao (atau Tao) adalah bahasa Tionghoa yang berarti "jalan" atau "prinsip". Dalam filsafat dan agama Daoisme, Dao adalah sumber, pola, dan hukum dari segala sesuatu yang ada.
Dao tidak dapat didefinisikan, dijelaskan, atau dinamakan, tetapi hanya dapat dirasakan, dialami, atau dipahami secara intuitif. Dao adalah kekuatan kreatif yang tak terbatas yang melampaui segala dualitas dan kontradiksi. Dao adalah alami, spontan, harmonis, dan damai.
Konsep Wuwei
Wuwei adalah konsep sentral dalam Daoisme yang berarti "tanpa usaha", "tanpa tindakan", atau "tanpa paksaan". Wuwei bukan berarti pasif, malas, atau tidak melakukan apa-apa, tetapi berarti bertindak sesuai dengan aliran alamiah dari Dao.
Wuwei adalah sikap mental dan praktik hidup yang menghindari kekerasan, paksaan, keterlibatan berlebihan, atau campur tangan dalam urusan dunia. Wuwei adalah cara hidup sederhana, alami, dan spontan yang sesuai dengan hukum alam.
Wuwei dapat dicontohkan dengan air yang mengalir tanpa hambatan di sungai. Air tidak memiliki niat atau tujuan tertentu, tetapi hanya mengikuti jalan terendah yang tersedia. Air tidak berusaha mengubah atau mengendalikan lingkungannya, tetapi menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.
Air tidak bertentangan dengan rintangan yang dihadapinya, tetapi mengelilingi atau menembusnya dengan lembut. Air memiliki kekuatan besar untuk menggerakkan atau merusak benda-benda padat tanpa kehilangan esensinya sendiri.
Manfaat Dao dalam Kehidupan
Mengikuti Dao dalam kehidupan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, kebahagiaan, dan kedamaian jiwa. Beberapa manfaat tersebut adalah:
- Mengurangi stres dan kecemasan. Dengan mengikuti Dao, kita dapat menerima segala sesuatu apa adanya tanpa menentang atau memaksakan kehendak kita sendiri. Kita dapat melepaskan diri dari harapan, ambisi, atau kekhawatiran yang tidak realistis. Kita dapat hidup di saat ini tanpa menyesali masa lalu atau khawatir tentang masa depan.
- Meningkatkan keseimbangan dan harmoni. Dengan mengikuti Dao, kita dapat menyelaraskan diri kita dengan ritme dan siklus alam. Kita dapat menyesuaikan diri dengan perubahan musim, cuaca, siang dan malam, dll. Kita dapat menjaga keseimbangan antara yin dan yang, antara aktivitas dan istirahat, antara kerja dan santai, dll.
- Meningkatkan kreativitas dan intuisi. Dengan mengikuti Dao, kita dapat membuka pikiran kita untuk menerima inspirasi dan wawasan dari sumber-sumber tak terduga. Kita dapat membiarkan ide-ide mengalir secara bebas tanpa dibatasi oleh logika atau aturan baku. Kita dapat mempercayakan diri kita pada kebijaksanaan batin kita yang lebih dalam daripada pengetahuan luar.
- Meningkatkan hubungan interpersonal. Dengan mengikuti Dao, kita dapat bersikap ramah, sopan, dan hormat terhadap semua makhluk hidup. Kita dapat menghargai perbedaan dan keragaman tanpa menghakimi atau membanding-bandingkan. Kita dapat bekerja sama dengan orang lain tanpa bersaing atau berkonflik. Kita dapat memberi tanpa mengharapkan balasan.
- LaoTzu dan Filsafat Taoismenya
- Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/sufita/5be8d732bde5751ec26b2536/lao-tzu-dan-filsafat-taoismenya.
- Taoisme – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme.
- Apa Itu Taoisme ?
- Kompasiana.com.https://www.kompasiana.com/balawadayu/64019055cf408775d154dd82/apa itu taoisme ?
- Apa yang anda ketahui tentang Lao Tzu, Lao Zi atau Lao Tze?.
- https://www.dictio.id/t/apa-yang-anda-ketahui-tentang-lao-tzu-lao-zi-atau-lao-tze/127696.
- Lao Zi (老子), Ahli Filsafat Tiongkok Kuno, Pendiri Taoisme.
- https://www.tionghoa.info/lao-zi-%e8%80%81%e5%ad%90-ahli-filsafat-tiongkok-kuno-pendiri-taoisme/.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H