A. Pengawasan dan Pengawalan Masyarakat sipil, melalui LSM dan organisasi advokasi, memiliki peran penting dalam mengawasi dan memastikan integritas serta transparansi dalam proses pemilihan umum. Mereka melakukan pemantauan terhadap tahapan-tahapan pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan suara. Selain itu, masyarakat sipil juga turut mengawal agar tidak terjadi pelanggaran atau kecurangan selama pemilihan umum berlangsung.Â
B. Edukasi Pemilih Masyarakat sipil juga aktif dalam melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pemilih tentang pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum. Mereka menyampaikan informasi yang objektif dan akurat mengenai calon, platform kebijakan, serta proses pemilu secara umum agar pemilih dapat membuat keputusan yang lebih informan.Â
C. Pemberdayaan Pemilih Selain itu, masyarakat sipil juga melakukan upaya pemberdayaan pemilih, terutama mereka yang berasal dari kelompok rentan atau marginal. Ini termasuk memberikan informasi tentang hak-hak pemilih, memfasilitasi pendaftaran pemilih, serta memberikan dukungan bagi pemilih yang membutuhkan bantuan khusus dalam melaksanakan hak pilihnya.Â
2.2.3 Pengaruh Pendidikan Politik dan Akses Informasi terhadap Partisipasi Pemilih
 A. Pendidikan Politik Program pendidikan politik di sekolah-sekolah dan masyarakat memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Melalui  pendidikan politik, pemilih diajarkan tentang nilai-nilai demokrasi, hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta pentingnya partisipasi dalam proses politik.
 B. Akses Informasi Akses yang mudah dan luas terhadap informasi politik juga berperan penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Pemilih yang memiliki akses informasi yang baik tentang calon, platform kebijakan, dan isu-isu politik dapat membuat keputusan yang lebih informan saat memilih.Â
C. Peran Media Media massa dan media online juga memiliki peran besar dalam memberikan informasi politik kepada pemilih. Pemberitaan yang seimbang, objektif, dan akurat dapat membantu pemilih dalam memahami dinamika politik dan membuat keputusan yang tepat saat pemilihan umum berlangsung.Â
2.3 Implikasi Hasil Pemilihan Umum 2024
 2.3.1 Stabilitas Politik: Dampak Kemenangan Partai atau Koalisi Terhadap Stabilitas PolitikÂ
A. Penguatan atau Pengekangan Kekuasaan Kemenangan sebuah partai politik atau koalisi dapat memperkuat stabilitas politik jika mereka berhasil membentuk pemerintahan yang kuat dan efektif. Namun, jika kemenangan tersebut diikuti oleh konflik internal atau kesulitan dalam membentuk koalisi yang stabil, hal ini dapat mengancam stabilitas politik.
 B. Peran Oposisi Kemenangan partai atau koalisi pemerintah juga dapat memengaruhi stabilitas politik melalui peran oposisi. Oposisi yang kuat dapat memperjuangkan kontrol dan keseimbangan kekuasaan yang sehat, namun juga dapat memunculkan polarisasi politik yang merugikan stabilitas.Â