Mohon tunggu...
Andri Sipil
Andri Sipil Mohon Tunggu... Insinyur - Power Plant Engineer

a Civil Engineer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lebah dan Langit-langit Kereta

13 Januari 2016   13:24 Diperbarui: 13 Januari 2016   16:13 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba saja seseorang berteriak, menunjuk tepat kearah tubuh sang lebah yang sedari tadi terbaring di samping sepatu kulit bersemir cokelat. Lantas kaki-kaki mereka berebutan menginjak-injak tubuhnya yang sudah sekarat itu hingga hancur tak bersisa. Dan seketika itupun ia mati dalam dunia asing yang tidak ia mengerti.

Saat suasana sudah kembali tenang. Orang-orang telah berkonsentrasi kembali pada kesibukannya masing-masing. Di ujung sana, di balik salah satu sepatu. Sayup-sayup kudengar suara roh sang lebah sedang menangis dengan amat sedih. Ia terlihat menghampiri wajah-wajah orang yang telah menginjaknya satu persatu dan pelan-pelan ia berkata pada mereka;

“aku hanya tersesat!”

---o0o---

Jakarta, 13 Januari 2013

---

Ilistrasi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun