Tiba-tiba saja seseorang berteriak, menunjuk tepat kearah tubuh sang lebah yang sedari tadi terbaring di samping sepatu kulit bersemir cokelat. Lantas kaki-kaki mereka berebutan menginjak-injak tubuhnya yang sudah sekarat itu hingga hancur tak bersisa. Dan seketika itupun ia mati dalam dunia asing yang tidak ia mengerti.
Saat suasana sudah kembali tenang. Orang-orang telah berkonsentrasi kembali pada kesibukannya masing-masing. Di ujung sana, di balik salah satu sepatu. Sayup-sayup kudengar suara roh sang lebah sedang menangis dengan amat sedih. Ia terlihat menghampiri wajah-wajah orang yang telah menginjaknya satu persatu dan pelan-pelan ia berkata pada mereka;
“aku hanya tersesat!”
---o0o---
Jakarta, 13 Januari 2013
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H