“Kenapa melamun?”
Aku tak menjawab, sadar tak memperhatikan pelajaran, kemudian aku menunduk.
“Ahmad, kamu kurus sekali, Kamu kenapa?!”
“Mikirin beras Bu..!” suara teriakan datang dari arah belakang, diikuti riuh tawa teman yang lain.
Aku tak menjawab pertanyaan Bu Guru, tak ada yang bisa kujawab. Aku hanya bisa diam, ya diam. Diam melihat Bapak tak punya pekerjaan. Diam melihat Abang duduk di pagi hari tak punya ongkos. Diam melihat adik-adiku putus sekolah dan diam melihat Emak menyapu lantai-melepit pakaian, dalam diamnya yang semakin diam.
-----------o0o-----------
Depok, 24 Oktober 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H