“untuk Revan..kekasihku” jawabnya sambil tersenyum.
“apaa?!! Kekasihmu?!! Aku terhentak
“tidak!! aku tidak mengenalnya!!” jawabku cepat sambil menyodorkan kembali kotak hitam tersebut.
“tidakkah kau ingat dengan semua benda ini?!” Randi memegang pundakku, kali ini ia berdiri tepat disamping tempatku berbaring. Aku mengambil photo-photo tersebut dan mengamatinya, tubuhku gemetar berkeringat, kemudian kepalaku tiba-tiba saja menjadi sakit, sangat sakit. Rasa sakitnya tak bisa ditahan, ku remas keras kepalaku dengan kedua tangan, namun sakitnya terus saja bertambah. Aku tak sanggup menahannya sampai aku berteriak sangat kencang.
“Aaaarrrrghhh......!!!!!!”
“Aaaaaarrrrrghhhhhhhhh............!!!!”
Tiba – tiba saja seseorang membuka pintu kamar, wanita berseragam putih,
“Mas Randi sudah cukup..!!, biarkan mas Revan beristirahat...!!”
“lain kali kita coba lagi, semoga ingatan mas Revan segera pulih kembali”
-----------o0o------------