Mohon tunggu...
ANDRI SIMAMORA
ANDRI SIMAMORA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kalem

Seloww

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keadaan Mahasiswa di Masa Pandemi

20 November 2021   09:36 Diperbarui: 20 November 2021   09:43 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Setahun sudah Indonesia dilingkupi oleh pandemi covid-19. Dimana penyebaran unsur ini setiap hari makin meluas. Selama itu pulalah pemerintah berusaha untuk menangani virus ini. Tetapi tidak mungkin kita selalu berdiam diri dirumah sampai pandemi ini berakhir.Bagaimanapun juga kehidupan baru harus tetap ditata. Oleh karena itu, konsep new normal pun diberlakukan dimana masyarakat harus hidup berdampingan dengan covid-19 tersebut, tetapi tetap harus menjalankan protokol kesehatan yang diberlakukan.

Pemerintah pun berusaha agar Indonesia ketinggalan dalam dunia pendidikan,sebabnya sekolah daring,belajar daring hingga kuliahpun ikut didaringkan. Demi menjaga kestabilan dunia. Pendidikan belajar secara online pun jadi pilihan. Bagi perkuliahan yang sistemnya pendidikannya masih daring, mahasiswa pun ikut merasakan suasana itu. Bagi mahasiswa yang baru diterima di perguruan tinggi pilihan mereka tidak bisa merasakan kegiatan pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (pbak) dikampus mereka tidak tahu bagaimana sistematika diskusi dikelas mereka saat perkuliahan yang pastinya berbeda dengan pendidikan mereka sebelumnya.

Sudah hampir satu semester mahasiswa baru hanya merasakan suasana kampus dari rumah,lewat perantara teknologi yang ada pastinya sudah jelas berbeda. Namun walau begitu rasa semangat akan tetap ada untuk mendapatkan gelar sarjana.

Pada awalnya

Dimasa pandemi saat sekarang ini,kita terpaksa melanjutkan kegiatan perkuliahan dari rumah melalui sosial media. Pada awalnya memang cukup sulit untuk menyesuaikan diri dengan kuliah daring ini,banyak mahasiswa yang sering mengeluh bahwa kuliah daring ini kurang efektif. Seperti materi yang diberikan oleh dosen,kurang mereka pahami,atau tata belajarnya yang agak sedikit rumit. Yang tadinya mahasiswa bisa kuliah bersama dengan temannya dan bisa saling tanya jika ada materi yang kurang dipahami,maka sekarang tidak bisa lagi. Kalaupun bisa bertanya lewat sosial media,maka jika tidak berinteraksi langsung susah juga untuk dipahami.

Selain masalah materi yang kurang dipahami, sebagian mahasiswa pun merasa bahwa mata mereka sangat lelah. Ya karena harus menatap layar handphone atau laptop saat perkuliahan berlangsung. Belum lagi nanti ada gangguan jaringan internet,lampu mati, maka itu cukup mengganggu keberlangsungan sistem perkuliahan. Bagaimana tidak saat dosen melakukan perkuliahan di zoom ada gangguan jaringan internet. Jadinya mahasiswa bisa tertinggal materi pelajaran dan tidak mengisi absen dipertemuan itu.

Terlebih dari itu semua,kuliah online ini juga memberikan banyak manfaat,seperti jika kita sudah mulai waktu kuliah kita bisa mengikutinya dimana saja tanpa ada keharusan untuk berada di satu tempat. Keuntungan lainnya yaitu efektif dari segi waktu, interaksi antara mahasiswa dan dosen pun meningkat. Kemudian juga menjangkau semua mahasiswa dimanapun mereka berada,selain itu perkuliahan online juga meningkatkan kreativitas mahasiswa saat melakukan presentasi.

Dari segi pemberian materi pun terkadang dosen juga mempunyai cara tersendiri agar mahasiswanya mudah mengerti dengan materi yang didiskusikan. Sebagai contohnya, ada sebagian dosen jika sudah selesai diskusi,lalu dia memberikan penjelasan yang mudah untuk dimengerti oleh mahasiswa melalui voice note, YouTube,zoom ataupun google meet.Dan untuk menarik perhatian mahasiswanya dosen pun menyajikan slide dengan semenarik mungkin agar mahasiswanya merasa tidak bosan.

Namun ada sebagian mahasiswa yang merasa nyaman dengan kuliah online ini. Karena tugas-tugas selama kuliah online menjadi sedikit dan dengan kuliah online ini mahasiswa juga dituntut untuk mandiri,mau mencari dna mau belajar lebih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun