Melawan Pelanggaran Etika Dengan Meme Tanpa Etika

Jadi adalah sebuah hal yang aneh bagi kami saat ini ketika para peserta demonstrasi tidak tau apa yang sedang diperjuangkan, Karena bagi kami untuk mempersiapkan demonstrasi bukan hanya tentang jumlah masa tapi pemahaman, serta metode dan bahkan membangun propoganda ditengah Mahasiswa.

Meme tersebut saya post ke media sosial pribadi saya. Hal yang saya tidak sangka salah seorang caleg yang juga teman saya dari partai **I protes. 

Dengan simpel saya jawab apa yang salah? bukankah itu hal yang wajar? 

Dia menjawab sebagai orang berpendidikan harusnya tidak begitu. 

Saya jawab masalahnya dimana? Ini bentuk tegoran pelanggaran etika dengan tanpa etika.

kemudian dia minta ijin delete kontak.

yang saya jawab dengan kata Baik.

Saya tidak terlalu habis pikir tentang hal ini. Saya juga pernah membuat meme pribadi yang menggambarkan. Tidak hanya presiden berkuasa lebih dari 2 periode yang berbahaya bagi demokrasi akan tetapi klan(partai) berkuasa lebih dari 2 periode berbahaya bagi demokrasi. Dan tidak ada satu pun dari teman dan senior saya protes akan hal itu padahal mereka berada diposisi strategis, mereka sadar jika harus dan pasti ada yang berani berbicara tentang hal tersebut. 

Kok gampang baper ya?

Sehari kemudian Prabowo kemudian deklarasikan Gibran menjadi calon wapres. Baru saya paham arti kebaperan teman saya.

jika Kaesang berkata politik jalan ninja kami?