Ass.24 April 2021
Disaat perjalanan keluar dari desa tersebut kami juga disuguhi pemandangan nan eksotis, rangkaian persawahan dibawah bukit yang tertata rapi menyegarkan pikiran dan jiwa yang terkungkung. Penatnya kehidupan diperkotaan tentu membutuhkan sebuah penyegaran, pilihan menjelajah Kaldera Danau Toba sepertinya pilihan yang sangat tepat. Bagi saya ini adalah perjalanan kontemplasi dan penuh dengan perenungan. Baris-baris puisi yang saya buat pada hakekatnya adalah wujud dari perenungan akan lika liku kehidupan, yang saya coba pahami melalui touring ini.
Satu hal yang cukup menarik adalah bedengan batu yang tersusun rapi. Kita dapat melihat bagaimana petani toba dengan areal yang berbatu ternyata mampu menyulapnya menjadi lahan pertanian yang menghasilkan dengan komoditas bawang. Potensi ini sepertinya belum terekspose oleh pemerintah daerah untuk dapat dijadikan objek wisata agro atau bahasa kerennya agrowisata. Dimana anda bisa temukan bedengan pertanian  dari batu selain dikawasan Danau Toba?
Jiwa yang keras tumbuh diatas batu
Tandusnya tanah bukan  alasan
Dalam kondisi yang berbatu