Tak pelak ketika kasus pertikaian Nikita dan Habieb Rizieq mencuat namanya pun membahana diseantero negeri. Dia berani mengkritik ketika orang lain cenderung hati-hati bersikap dan cuma bergumam di warung kopi.
Nikita berhasil menempatkan dirinya menjadi perwakilan Golongan silent majority yang cenderung sudah apatis dengan kemunafikan.
Heboh dan kontroversial tapi rakyat mendukungnya. Nikita membuktikan kepada kita  bahwa Tidak perlu menjadi elit politik untuk menyampaikan suara rakyat.Â
Karena para anggota dewan yang terhormat yang disebut manusia setengah dewa itu ternyata terikat pada kepentingan partai sehingga tidak  bebas dalam menyampaikan suara rakyat.Â
Saya sendiri pun meyakini jika Nyai tidak memiliki keinginan menjadi presiden Indonesia selanjutnya, karena memang begitulah gayanya yang senang memberikan kritik atas segala kemunafikan yang mengatasnamakan rakyat.
Dan apabila Nyai  ditawari untuk maju dipilpres 2024 beliau pasti menyadari kapasitasnya. Nyai tetap lah nyai, seorang emak-emak yang mencintai ibu pertiwi seperti mencintai anaknya.
Keep fighting Nyai... We love You...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H