Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teori Medan Morfogenetik dan Terbangunnya Herd Imunity

26 April 2020   20:17 Diperbarui: 15 Mei 2020   16:41 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: © Shutterstock

Kemudian disilangkan sampai 32 generasi tikus tersebut, peranakan tikus tersebut kemudian diberi percobaan yang sama, dan ternyata ada penurunan  persentase eror dalam memilih jalur dari tikus hasil peranakan tersebut. Dapat disimpulkan jika tikus peranakan tersebut menerima memori pengalaman yang diperoleh dari induknya.

Kemudian dilakukan percobaan dengan penelitian serupa oleh peneliti berbeda, Dengan menggunakan tangki model yang sama tapi menggunakan tikus dari keturunan yang berbeda. Hebatnya didapat kesimpulan Bahwa kecenderungan penurunan kemampuan tersebut juga diwarisi kepada tikus lain, terbukti  dari hasil penelitian dimana penurunan tingkat eror juga dilakukan oleh tikus lain bukan dari keturunan tikus percobaan yang pertama.

Timbullah sebuah dugaan ketika tikus pertama melalui  tangki percobaan ,  kemampuan tersebut ternyata diupload kesebuah medan morfogenetic atau yang disebut memori alam semesta. Jadi pembelajaran dari tikus pertama juga dipelajari oleh seluruh tikus yang ada didunia.

 Jika tikus melakukan hal tersebut, bukan tidak mungkin seluruh mahluk hidup termasuk manusia juga melakukan proses yang sama. Maka setiap manusia memiliki konektifitas ke memori alam semesta, setiap pengetahuan diupload ke medan morfogenetik  dan setiap manusia juga mendownload data dari medan tersebut. 

Medan morfogenetik Dan Pandemi Virus Corona.

Jika kita memahami tentang medan morfogenetik atau memori alam semesta, maka kita dapat memahami jika manusia memiliki tingkat adaptasi yang sangat tinggi karena adanya shared pengetahuan dari setiap umat manusia ke medan morfogenetik. Tapi ingat tidak hanya pengalaman/kecerdasan baik saja yang diupload ke medan morfogenetik.

Kemudian bagaimana dengan kondisi kita saat ini? Lebih dari 2 juta umat manusia telah terpapar virus corona dan terus bertambah. 

https://www.worldometers.info/coronavirus/ . screenshoot 24 April 2020 pukul 16.09
https://www.worldometers.info/coronavirus/ . screenshoot 24 April 2020 pukul 16.09
Dari data diatas dapat kita ketahui jika ada 191. 185 korban tewas dan 751.404 telah sembuh dari pandemi ini. Tapi jika kita memandang dari sudut yang berbeda maka kita dapat mengatakan bahwa ada 751.404 memori pengalaman untuk dapat survive dari virus covid 19 yang terupload ke medan morfogenetik atau yang dapat kita sebut memori alam semesta.

Maka secara tidak sengaja seluruh manusia dimuka bumi telah memperoleh memori untuk survive dari pandemi virus corona sebanyak 751.404 kali, yang berarti secara perlahan  memori alam semesta akan membentuk imunitas secara komunal terhadap covid 19 diseluruh muka bumi.

Kemudian kenapa pandemi ini masih terus ada dan korban terus berjatuhan? Ingat , alam semesta bukan hanya menyimpan memori baik saja, 191.185 memori kegagalan dalam melakukan antisipasi ataupun survive juga terupload kedalam memori alam semesta. 

Kesalahan dalam melakukan download data dari memori alam semesta tentu akan menimbulkan efek kegagalan dalam upaya survive dari virus corona. Pada hakekatnya memori alam semesta akan dapat kita akses kapan saja dan dimana saja tergantung bagaimana fokus kita ataupun keyakinan kita. Pemikiran positif tentu menjadi kunci utama jika tidak maka anda hanya akan mendownload memori negatif ketika mengakses medan morfogenetik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun