Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teori Medan Morfogenetik dan Terbangunnya Herd Imunity

26 April 2020   20:17 Diperbarui: 15 Mei 2020   16:41 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu imunitas komunal (Herd Imunity)? suatu bentuk perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi atau vaksinasi sebelumnya, sehingga memberikan ukuran perlindungan bagi individu yang tidak kebal.

Teory penerapan imunitas komunal sempat didengungkan di Inggris. Sebuah teory yang menyatakan  untuk tidak  melakukan intervensi terhadap pandemi virus corona untuk membangun imunitas secara komunal. Pada akhirnya teori tersebut ditinggalkan karena ditakutkan akan menimbulkan korban dalam jumlah besar.

Pada hakekatnya imunitas komunal dapat dicapai apabila sebagian besar individu dalam sebuah komunitas telah kebal terhadap penyakit, yang dapat diperoleh dengan melakukan vaksinasi atau peningkatan daya tahan tubuh. akan tetapi dengan belum ditemukannya vaksin virus corona apakah sistem ini dapat diaplikasikan

Saya pribadi menganggap bahwa adanya pasien tanpa gejala merupakan titik awal dari terbangunnya  sebuah imunitas secara komunal dalam tubuh komunitas masyarakat. Teori yang beresiko tinggi dari seorang petani dan belum dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan pastinya, tapi dapat sekedar untuk membuka wacana berpikir kita.

Seseorang yang terjangkit virus corona tentu mengalami serangan terhadap daya tahan tubuhnya akan tetapi karena memiliki pertahanan yang tinggi serangan virus tidak mampu menimbulkan efek kepada tubuh. Virus tetap ada dan berkembang biak didalam tubuh tetapi menjadi terbatas karena mendapat perlawanan keras dari sistem imun korban. Hal ini yang menjadi dasar bahwa individu tersebut sebagai carier pembawa virus. Tidak memiliki gejala akan tetapi mengidap virus tersebut. Dan berpotensi sebagai penyebar virus corona.

Munculnya pengidap tanpa gejala menurut saya adalah pertanda baik terbangunnya imunitas komunal, walau pada hakekatnya menimbulkan kesulitan bagi bagi kita untuk melakukan deteksi,  apakah seseorang itu bersih dan aman dari virus corona.

Orang tanpa gejala memberi sebuah kode bagi kita bahwa ternyata tidak semua orang lemah terhadap virus corona. Masih ada individu-individu dengan daya imunitas super diantara kita. Dari mana mereka memperoleh daya imun yang tinggi tersebut? Saya berpendapat bahwa  mereka tampa sengaja melakukan akses kepada memori alam semesta atau medan morfogenetik.

Memori Alam Semesta/Medan Morfogenetik


Beberapa saat yang lalu saya menonton sebuah konten dari Mas Arif RH di chanel Youtubenya. Sebuah video lama yang dimana beliau  menggambarkan bagaiman alam semesta menyimpan memori seluruh mahluk hidup seperti sebuah Harkdisk dengan kapasitas tak terbatas yang dapat diakses oleh semua mahluk hidup.

Dalam chanel tersebut beliau bercerita tentang hasil riset yang dilakukan terhadap tikus oleh Wiliam Mcdougle. Dimana seekor tikus diberikan percobaan untuk melalui sebuah tangki/labirin yang diisi  dengan air dengan sistem jalur yang memiliki 2 ujung , satu jalan keluar dan satu sebuah jebakan. Dari percobaan tersebut diketahui berapa persentase tikus itu mengambil jalur yang salah dan jalur  yang benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun