Mohon tunggu...
Andri Setiono
Andri Setiono Mohon Tunggu... -

saya bekerja keras dan patuh dengan peraturan yang berlaku, menghargai pendapat kawan, menulis untuk kedamaian hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Golput” Golongan Penerima Uang Tunai

13 Februari 2014   14:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:52 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_295327" align="aligncenter" width="465" caption="ilustrasi: republika.co.id"][/caption]

Sungguh menarik pernyataan Ketua bawaslu Muhammad beberapa waktu lalu di JCC Senayan Jakarta dalam rangka Rakornas pemantapan pemilu 2014. Ia mengingatkan kita untuk mewaspadai ancaman Golput dalam Pemulu 2014. Akan tetapi "Golput" yang dimaksudkannya bukan kelompok pemilih yang tidak menggunakan haknya, tetapi "Golput" jenis baru dalam Pemilu, yaitu mereka yang menerima sejumlah uang dari parpol atau caleg tertentu untuk memenangkan si pemberi uang.

Karena itu, Muhammad memberikan istilah baru bagi "Golput" sebagai Golongan Penerima Uang Tunai. Menurutnya, Goput jenis ini sedang ramai di becarakandi dunia maya dan perlu diwaspadai oleh semua pihak.  Kelompok ini menjadikan Pemilu sebagai momentum merapat ke caleg caleg tertentu untuk meminta bantuan dengan janjiakan memilih.

Fenomena ini memang bukan barang baru. Sudah marak terjadi di berbagai tempat, baik di kota maupun di desa-desa. Bawaslu sendiri, menurut Muhammad pernah menemukannya di sebuah desadipampang sebuah spandukdengan tulisan "Di Desa ini menerima serangan fajar".

Muhammad menilai hal ini sebagai karakter yang merusak kehidupan demokrasi. Kelompok ini justru menambah peluang terjadinyapraktek Money politic. Pagi-pagi sebelum pencoblosan di TPS,biasanya datang anggota tim sukses dari para caleg tertentu ke rumah-rumah warga untuk memberikan sejumlah uang.  Inilah yang kita kenal dengan istilah serangan Fajar.

Muhammad mengimbau agar sebagai orang beriman, para pemilih tidak terlibat dalam praktek serangan fajar ini. Juga tidak ikut-ikutan Golput dalam arti tidak menggunakan hak pilihnya.  "Masyarakattidak usah menanggapi golput versi baru ini. Jadilah masyrakat yang cerdas, untuk mewujutkan negeri yang cerdas,mencari calon pemimpin yang amanah, dan memajukan masyarakat yang lebih baik dari sekarang," himbau Muhammad. [*]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun