Mohon tunggu...
Andri Saputra
Andri Saputra Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 12 Pekanbaru

Menulis emang perlu dilatih dan di biasakan karena semua bisa kita lakukan dengan ada keinginan dan kemauan yang ada pada diri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

6 April 2021   22:36 Diperbarui: 6 April 2021   22:39 8504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Demontrasi Kontekstual Modul 3.1.a.7

Bagaimana anda nanti akan mentransper dan menerapkan pengetahuan yang anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/ lingkungan asal anda?

  • Apa langkah-langkah awal yang akan anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran
  • Mulai kapan anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut. Hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana anda sehingga anda tidak lupa
  • Siapa yang akan menjadi pendampng anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seorang yang akan menjadi teman diskusi anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang anda ambil telah tepat dan efektif.

Apa rencana kedepan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsure dilemma etiak? Bagaimana anda bisa mengukur efektifvitas pengambilan keputusan anda? Siapa yang akan membantu atau mendampingi anda?

Bagaimana anda akan menerapkan pengambilan keputusan seperti ini pada lingkungan anda, pada murid-murid anda dan pada kolega guru-guru anda. Kapan akan menerapkannya?

Kita sebagai pendidik seringkali kita dihadapi dengan kondisi dimana kita mengalami dua pilihan yang sangat berat. Kita sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan kita sebagai pemimpin pembelajaran memiliki keputusan yang tepat dan benar serta tidak memihak pada salah satu dari suatu masalah yang sedang dihadapi.

Dalam modul 3.1 ini kita mempelajari dilemma etika dan bujukan moral yang diharapkan kita semua dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dalam mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran.

Ilmu yang saya dapatkan dalam modul ini akan coba saya bagikan kepada rekan-rekan guru atau teman sejawat di SMP Negeri 12 Pekanbaru. Melalui praktisi yang sudah kami bentuk awal bulan Januari dan dibangun secara bersama dengan tujuan untuk pengembangan guru. Kamunitas yang kami bangun adalah komunitas Pengembangan Guru (KPG). 

Yang biasanya dilaksanakan 1 bulan sekali, dalam kesempatan tersebut saya akan mencoba untuk berbagi bersama kepada semua anggota komunitas teman guru. Apa pengalaman yang sudah saya dapatkan ketika sudah belajar tentang cara pengambilan keputusan.

Langkah-langkah yang diambil dalam pengambilan keputusan dalam pemimpin pembelajaran disekolah maupun dilingkungan yang harus kita perhatikan adalah apakah kasus tersebut kedalam dilemma etika atau bujukan moral. 

Jika kita sudah bisa mengidentifikasi masalah tersebut. Jika sudah benar ini adalah dilemma etika atau bujukan moral maka jika kasus tersebut dilemma etika maka ada bebarapa hal yang perlu kita lakukan untuk mengambil sebuah keputusan, kita harus memperhatikan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.

Kapan saya akan menerapkan langkah-langkah tersebut, saya akan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan setelah saya mempelajari modul ini dan akan berusaha semaksimal mungkin memecahkan suatu masalah yang ada dilingkungan sekolah dengan memperhatikan 9 langkah-langkah yang ada dalam modul ini. 

Jadi mulai saya mendapatkan ilmu ini maka saya akan mencoba mempraktikkan dengan kondisi kehidupan sehari-hari yang saya jalani baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat

Siapa yang akan mendampingi saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang akan mendampingi saya dalam menerapkan atau menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran kalau dalam lingkungan sekolah tentunya ada rekan-rekan sejawat, ada kepala sekolah serta anggota praktisi yang ada dilingkungan sekolah.

Bagaimana saya mengukur efektivitas pengambilan keputusan? Tentunya kita bisa lihat dari refleksi setelah kita melakukan pengambilan keputusan dan bagaimana supaya semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan atau kita tidak berpihak sebelah karena pengambilan keputusan yang tepat adalah kita mencari solusi terbaik bagaimana mendapatkan keputusan yang benar dan benar.

Pengambilan keputusan yang tepat dalam pemimpin pembelajaran adalah pengambilan keputusan yang mampu menyeimbangkan antara dua pihak atau antara dua opsi yang ada dengan pilihan yang tepat dan benar tidak merugikan salah satunya.

Dalam mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang kreatif, inovatif dan efisien sebagai seorang pemimpin pembelajaran maka sangat penting bagi kita untuk mempraktikan aspek-aspek apa saja yang perlu di lakukan atau diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan.

Dari pengalaman dan latar belakang tempat kita bekerja apalagi di institusi pendidikan maka kita sudah mengetahui dilemma etika adalah sebuah kasus yang sangat berat yang sering kita hadapi dari setiap kejadian. 

Ketika dilema etika datang dan harus kita hadapi maka kita akan selalu ada nilai-nilai kebajikan yang mendasarinya namun bertentangan dengan cinta, kasih sayang, perhatian, kebenaran, kebebasan, keadilan, persatuan, toleransi, tanggungjawab serta suatu penghargaan akan kehidupan.

Disamping itu kita sebagai pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa untuk unsure-unsur tersebut tidak ada aturan baku yang berlaku untuk memutuskan situasi dilemma etika karena ini bersifat relative dan bergantung pada situasi dan kondisi terjadinya suatu kejadian. 

Artinya ada benarnya kita tetap berpegang pada aturan yang berlaku untuk menentukan kebenaran namun ada kalanya kita tidak bisa berpegang pada aturan karena situasi tertentu.

Demikian pula sebaliknya ketika dihadapi pada situasi bujukan moral (Benar vs salah) artinya adalah segala sesuatu yang kita lakukan sengaja ataupun tidak sengaja jika itu salah dengan alasan baik apapun tentang kejadian tersebut maka tetap saja bernilai salah. Contohnya pada saat ulangan, ujian, pengerjaan tugas walaupun tujuannya untuk mendapatkan nilai yang bagus yang tentunya merupakan hal yang baik namun tetap saja salah. Kemudian berbohong yang merupakan sebuah tindakan yang salah, walaupun tujuannya untuk kebaikkan tetap saja bernilai salah.

Maka dari itu semua sebelum melakukan aktivitas pengambilan keputusan pada situasi yang terjadi pada dilemma etika, ada 4 komponen kategori paradigm pengambilan keputusan yang harus kita pahami bersama yaitu :

  • Individu lawan masyarakat (individual vs community)

Dilema individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil, dan yang benar untuk yang lainnya kelompok yang lebih besar.

Contoh : jika kita dalm aktivitas belajar didalam kelas maka kita guru harus membuat suatu pilihan bila satu kelompok atau satu orang membutuhkan waktu yang lebih banyak pada suatu tugas yang diberikan, tapi teman yang lain atau kelompok yang lain sudah menyelesaikan tugas tersebut. Dan siap untuk melaksanakan pembelajaran berikutnya. Apakah pilihan yang benar yang harus dibuat oleh guru? Di kondisi ini guru mengalami dilemma individu lawan kelompok (Masyarakat)

Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Dalam paradigm keadilan lawan rasa kasihan artinya adalah pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak. Disini pilihan yang ada memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi membuat pengecualian pada sesuatu hal karena kasih sayang dan kemurahan hati, di sisi lain, terkadang emang benar untuk memegang peraturan.

Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
Kejujuran dan kesetian seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilemma etika. Terkadang kita perlu untuk membuat pilihan antara jujur dab berlaku setia pada orang lain. Contoh hampir kita semua pernah mengalami hal ini dimana kita memilih mengatakan hal yang sebenarnya atau melindungi teman, saudara yang dalam masalah.

Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Paradigma ini sering terjadi dan mudah untuk diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatan terbaik saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi pada level personal atau individu dan permasalahan sehari-hari atau pada level yang lebih baik lagi

Berikut adalah 9 Langkah Pengambilan Keputusan :

Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

Menentukan siapa yang terlibat

Mengumpulkan data fakta-fakta yang relevan

Pengujian benar atau salah

        a. Uji Legal

        b. Uji Regulasiprofesionalitas

        c. Uji Intuisi

        d. Uji Halaman Depan Koran

        e. Uji Panutan/Idola

5. Pengujian paradigma Benar Lwan Benar

6. Melakukan prinsip resulusi

7. Investigasi opsi trilema

8. Buat Keputusan

9. Lihst lagi keputusan dan refleksikan

Berikut adalah 3 Prinsip Resolusi :

        a. Berpikir Berbasis Hasil Akhir

        b. Berpikir Berbasis Peraturan

        c. Berpikir Berbasis Rasa Peduli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun