Jadi mulai saya mendapatkan ilmu ini maka saya akan mencoba mempraktikkan dengan kondisi kehidupan sehari-hari yang saya jalani baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat
Siapa yang akan mendampingi saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang akan mendampingi saya dalam menerapkan atau menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran kalau dalam lingkungan sekolah tentunya ada rekan-rekan sejawat, ada kepala sekolah serta anggota praktisi yang ada dilingkungan sekolah.
Bagaimana saya mengukur efektivitas pengambilan keputusan? Tentunya kita bisa lihat dari refleksi setelah kita melakukan pengambilan keputusan dan bagaimana supaya semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan atau kita tidak berpihak sebelah karena pengambilan keputusan yang tepat adalah kita mencari solusi terbaik bagaimana mendapatkan keputusan yang benar dan benar.
Pengambilan keputusan yang tepat dalam pemimpin pembelajaran adalah pengambilan keputusan yang mampu menyeimbangkan antara dua pihak atau antara dua opsi yang ada dengan pilihan yang tepat dan benar tidak merugikan salah satunya.
Dalam mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang kreatif, inovatif dan efisien sebagai seorang pemimpin pembelajaran maka sangat penting bagi kita untuk mempraktikan aspek-aspek apa saja yang perlu di lakukan atau diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan.
Dari pengalaman dan latar belakang tempat kita bekerja apalagi di institusi pendidikan maka kita sudah mengetahui dilemma etika adalah sebuah kasus yang sangat berat yang sering kita hadapi dari setiap kejadian.Â
Ketika dilema etika datang dan harus kita hadapi maka kita akan selalu ada nilai-nilai kebajikan yang mendasarinya namun bertentangan dengan cinta, kasih sayang, perhatian, kebenaran, kebebasan, keadilan, persatuan, toleransi, tanggungjawab serta suatu penghargaan akan kehidupan.
Disamping itu kita sebagai pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa untuk unsure-unsur tersebut tidak ada aturan baku yang berlaku untuk memutuskan situasi dilemma etika karena ini bersifat relative dan bergantung pada situasi dan kondisi terjadinya suatu kejadian.Â
Artinya ada benarnya kita tetap berpegang pada aturan yang berlaku untuk menentukan kebenaran namun ada kalanya kita tidak bisa berpegang pada aturan karena situasi tertentu.
Demikian pula sebaliknya ketika dihadapi pada situasi bujukan moral (Benar vs salah) artinya adalah segala sesuatu yang kita lakukan sengaja ataupun tidak sengaja jika itu salah dengan alasan baik apapun tentang kejadian tersebut maka tetap saja bernilai salah. Contohnya pada saat ulangan, ujian, pengerjaan tugas walaupun tujuannya untuk mendapatkan nilai yang bagus yang tentunya merupakan hal yang baik namun tetap saja salah. Kemudian berbohong yang merupakan sebuah tindakan yang salah, walaupun tujuannya untuk kebaikkan tetap saja bernilai salah.
Maka dari itu semua sebelum melakukan aktivitas pengambilan keputusan pada situasi yang terjadi pada dilemma etika, ada 4 komponen kategori paradigm pengambilan keputusan yang harus kita pahami bersama yaitu :
- Individu lawan masyarakat (individual vs community)