Mohon tunggu...
Andri Saleh
Andri Saleh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Aku bukanlah siapa-siapa, hanyalah seorang lelaki 32 tahun, suami dari seorang istri, bapak dari dua anak. Aku pun bukan seorang penyair, hanyalah seorang pemimpi yang menuliskan mimpi-mimpinya dalam bentuk coretan di atas kertas :-)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cemburu Pada Awan

26 November 2012   00:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:40 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin, aku cemburu pada awan

Begitu bebasnya ia melayang

Sesuka hatinya, sesuka-sukanya

Ia tersenyum sinis padaku

“Ayo, ikutlah denganku!”

Begitu katanya


Hari ini, aku cemburu pada awan

Menyaksikan mereka bergumpal dan melayang

Entah kemana perginya

Yang pasti jauh, mungkin ribuan kilometer jauhnya

“Siapa yang mau ikut?”

Begitu ajaknya


Aku tertunduk

Menatap kaki-ku yang kusam

Terpasung erat pada pijakan tanah merah

Sudah lelah ia di situ, sudah bosan ia di situ


Hai awan yang di atas sana!

Andaikan saja aku jadi engkau

Aku sudah terbang melayang ke seberang sana

Saat ini juga, detik ini juga

Pulang

Menemui mereka, memeluk cium mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun