Mohon tunggu...
Andri Saleh
Andri Saleh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Aku bukanlah siapa-siapa, hanyalah seorang lelaki 32 tahun, suami dari seorang istri, bapak dari dua anak. Aku pun bukan seorang penyair, hanyalah seorang pemimpi yang menuliskan mimpi-mimpinya dalam bentuk coretan di atas kertas :-)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Musang Pembajak Sawah

23 November 2012   00:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:49 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juli                   : 1 hari pulang lebih awal

Agustus            : 10 hari tidak hadir

September      : -

Oktober           : 1 hari tidak hadir

=========================================================

Memalukan? Tentu saja. Memang, ketidakhadiranku di kantor bisa jadi karena sedang sakit, ada tugas luar, libur nasional, ijin, atau cuti pulang kampung. Tapi tetap saja tidak enak dilihat. Laporan ini seperti membeberkan semua daftar kesalahanku.

Kini, laporan absensi itu akan dikaji oleh para pimpinan sebagai bahan perhitungan tunjangan remunerasi. Perlukan laporan absensi itu diperbaiki? Diutak-atik agar enak dilihat dan tunjangan remunerasinya tidak dipotong? Diedit-edit agar tidak jadi bahan pertanyaan pimpinan? Hmmm, aku pikir tidak perlu.

Jika laporan absensi itu diperbaiki, maka Reformasi Birokrasi hanyalah mimpi. Jika laporan absensi itu diutak-atik, maka Reformasi Birokrasi hanyalah omong kosong. Biarlah laporan absensi itu tercetak apa adanya. Biarlah kesalahan-kesalahan kita itu menjadi pelajaran. Pelajaran agar kita menjadi lebih baik lagi di masa depan. Sama halnya dengan kisah musang pembajak sawah itu, yang terjadi sekitar 23 tahun yang lalu.

***

(Didedikasikan untuk Riki Gumilar, teman sebangku yang berhasil meyakinkanku bahwa musang adalah hewan pembajak sawah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun