Mohon tunggu...
Andri Saleh
Andri Saleh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Aku bukanlah siapa-siapa, hanyalah seorang lelaki 32 tahun, suami dari seorang istri, bapak dari dua anak. Aku pun bukan seorang penyair, hanyalah seorang pemimpi yang menuliskan mimpi-mimpinya dalam bentuk coretan di atas kertas :-)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Untold Story of Abu Jahl

20 September 2012   05:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:11 1870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawan, anda tahu Abu Jahl? Jika iya, apa yang anda pikirkan dan bayangkan tentang sosok orang itu? Hmmm. Sebelum anda menjawab, biarlah aku menebak. Abu Jahl itu orang jahat, bengis, dan bodoh. Pakaiannya kumuh, sorot matanya memancar jahat, bibirnya sinis, kumis dan janggutnya berkesan angker. Wataknya keras dan kasar.

Apakah bayangan anda sama dengan apa yang aku tulis barusan? Jika iya, sepertinya anda salah besar, kawan. Ya, salah besar.

***

Abu Jahl. Nama aslinya adalah Amr bin Hisyam. Di kalangan kaum Quraisy, ia dijuluki Abul Hakam. Aku pikir, ia dijuluki seperti itu karena ia mempunyai anak bernama Hakam. Ternyata bukan, kawan. Ia tidak punya anak yang bernama Hakam. Anaknya bernama Ikrimah.

Di situs Wikipedia disebutkan jika Amr bin Hisyam adalah orang paling bijaksana di kalangan kaum Quraisy. Ia juga seorang ahli hukum dan selalu berlaku adil dalam setiap keputusannya. Ia begitu dihormati dan disegani oleh kaumnya. Karena itulah, orang-orang Quraisy memberinya julukan Abul Hakam yang artinya "Bapak Kebijaksanaan".

Semakin penasaran, aku mencari referensi lain. Salah satunya adalah buku "Kupas Tuntas Abu Jahal" yang ditulis Yasiin Ibrahim Hammu, terbitan Mustaqim Jakarta. Isinya membuatku terkejut. Selain punya pengaruh besar di kalangan kaum Quraisy, Amr bin Hisyam terkenal sebagai orang yang menjaga kesucian diri. Ia menjauhi khamr padahal ketika itu meminum khamr adalah budaya kaum Quraisy.

Lagi. Amr bin Hisyam terkenal sebagai orang kaya yang dermawan. Ketika musim haji tiba, semua jamaah haji yang datang ke Masjidil Haram dijamu olehnya. Bisa dibayangkan berapa besar kekayaan yang dimilikinya, bukan?

***

Karena "keistimewaan" sosok Amr bin Hisyam itulah, sampai-sampai Muhammad Rasulullah Saw berdoa agar Islam diperkuat oleh salah satu dari dua Umar. Dua Umar yang dimaksud adalah Amr bin Hisyam dan Umar bin Khaththab. Ternyata hidayah Allah datang pada Umar bin Khaththab.

Pertanyaannya adalah, mengapa dengan "akhlak mulia"-nya itu Amr bin Hisyam justru menentang keras dan memusuhi Islam? Bukankah apa yang ia lakukan itu sudah sejalan dengan isi dakwah Muhammad Rasulullah Saw? Jawaban yang memungkinkan adalah kekuasaan.

Amr bin Hisyam adalah seorang petinggi di kalangan kaum Quraisy. Bisa dibayangkan jika kekuasaannya selama ini berpindah tangan ke kekuasaan Allah dan Rasul-Nya. Ia tidak mau itu terjadi. Karena itulah ia sekuat tenaga membendung dakwah Muhammad Rasulullah Saw.

Bagaimanapun, sosok Amr bin Hisyam memang istimewa. Namun, dengan keistimewaannya itu ia justru menolak kebenaran. Karena alasan itulah, kaum muslimin memberinya julukan "Abu Jahl" yang artinya "Si Bodoh".

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun