Sering kali kita berpikir jika ingin bertamasya ke tempat yang jauh harus punya uang yang banyak hingga jutaan rupiah. Nah, kali ini saya  ingin membantah hal ini, bahwa bertamasya atau bahasa keren-nya traveling bisa juga dilakukan dengan budget yang terbatas dan cocok untuk kantong pelajar. Hal ini bermula ketika ini saya memiliki rencana untuk pergi traveling ke Banyuwangi dan Bali pada liburan semester kali ini, namun saya kembali berpikir karena uang yang ada di tabungan saya terbatas dan rasanya tidak mungkin buat liburan ke Banyuwangi, apalagi ke Bali, "Kira-kira bisa ngga ya pergi ke Bali?" pikir saya.
Menemukan Jalan Keluar
Suatu saat ketika sedang rebahan dan men-scroll reels di Instagram saya melihat seorang influencer yang bepergian ke Bali hanya dengan 100 ribu, Dalam hati saya meragukannya "bener nggak nih?". Dia bilang dia naik kereta dari Stasiun Lempuyangan di Jogja sampai Stasiun Ketapang di Banyuwangi dilanjut dengan menyebrang Selat Bali dengan kapal feri, dan benar saja totalnya tidak sampai seratus ribu rupiah.
Jujur awalnya saya tidak menyangka bisa semurah itu untuk sekali pergi dari Solo ke Bali, saya-pun memastikan kebenaran konten tersebut lewat internet dan beberapa aplikasi. Yang pertama saya mengecek tiket kereta dari Solo hingga Bayuwangi, setelah saya cek di internet memang benar ada kereta semurah itu ke Banyuwangi nama keretanya Sri Tanjung.
Hanya dengan 94.000 rupiah saja ternyata bisa sampai ke Banyuwangi dengan duduk manis saja. Ternyata kereta ini tidak hanya berangkat dari Lempuyangan saja, beruntung juga kereta ini melewati kota Solo di Stasiun Purwosari sehingga saya tidak perlu ke Yogya untuk naiknya. Kereta ini tidak hanya berhenti di dua stasiun tersebut beberapa stasiun pemberhentiannya antara lain, Stasiun Ketapang, Banyuwangi Kota, Rogojampi, Temuguruh, Kalisetail, Sumberwadung, Glenmore, Kalibaru, Kalisat, Jember, Rambipuji, Tanggul, Probolinggo, Pasuruan, Bangil, Sidoarjo, Surabaya Gubeng, Wonokromo, Mojokerto, Jombang, Kertosono, Nganjuk, Caruban, Madiun, Barat, Paron, Walikukun, Sragen, Purwosari, Klaten, dan Stasiun Lempuyangan. Jadi pastikan stasiun tersebut ada di kota kalian .
Tiket kereta ini dapat dipesan di stasiun maupun di aplikasi KAI Access, saya memilih memesan lewat aplikasi karena lebih simpel dan tak perlu jauh-jauh ke stasiun. Oh ya, tiket kereta ini sangat cepat habis, jadi pastikan kalian memesan dua atau tiga pekan sebelum hari keberangkatan, jangan sampai malah kehabisan tiket ketika sudah siap mau berangkat.
Menyebrang ke Pulau Dewata
Setelah selesai permasalahan untuk pergi menuju ke ujung timur Jawa atau Banyuwangi tentunya kita juga harus menyebrangi Selat Bali untuk sampai ke Pulau Dewata. Saya kembali mengecek di internet terkait tiket kapal feri dari Banyuwangi ke Bali, ternyata tiket kapal feri untuk menyebrang ke Bali tak semahal yang saya bayangkan. Tiket penumpang dewasa tanpa kendaraan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke Gilimanuk, Bali hanya sekitar 10.000 rupiah saja.Â
Untuk tiket kapal feri dapat dibeli di aplikasi Ferizy milik BUMN atau penjual tiket di dekat pelabuhan, saya pilih membeli dari aplikasi Ferizy karena pasti lebih murah dibandingkan penjual tiket di lapak dekat pelabuhan, untuk pembelian lewat aplikasi juga perlu diperhatikan bahwa tiket hanya bisa dipesan 2,5 km diluar pelabuhan, jadi pastikan kalian sudah pesan tiket sebelum 2,5 km mendekati pelabuhan jika lewat aplikasi.
"Harga yang harus dibayar"
Traveling ke Bali sekali jalan dengan 100 ribu ternyata bukan bualan semata, berikut saya tuliskan kesimpulan ringkasnya dari tips diatas
1. Tiket KA Sri Tanjung (St. Purwosari - St. Ketapang) -> Rp. 94.000
2. Tiket Kapal Feri (Pelabuhan Ketapang - Pelabuhan Gilimanuk) -> Rp. 10.600
Dari Stasiun Ketapang ke Pelabuhan Ketapang jaraknya dekat jadi kalau mau jalan kaki sangat mungkin, berikut juga saya tuliskan harga yang harus dibayar selain uang. Karena kereta yang dipilih adalah kereta ekonomi subsidi maka nyamankan-lah diri Anda untuk duduk tegak selama 12 jam dan berhadapan dengan orang lain, mungkin ini tantangan untuk bepergian dengan budget yang seadanya, mungkin sesekali Anda dapat melepas penat di gerbong makan untuk memesan nasi ataupun kopi hangat, intinya syukuri saja karena sesuatu yang disyukuri pasti menjadi nikmat. Jadi tidak ada lagi alasan biaya untuk traveling. Selamat mencoba.
Solo, 8 Agustus 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI