Sepanjang masa
Dimana tanah dijejak
Disitu kalian berpijak
Tidak hanya awal kelahiran
Juga meliputi akhir hidup
Sebab,
Bukan hanya mata
Tapi juga cinta, harapan dan kesedihan
Kuncupmu bagai balita tertawa
Mekarmu terlihat seperti dara-dara
Layumu pada kepala sang bijak
Menjadi selempang keharuan
Sekaligus kenangan abadi
Kalian bunga,
Sungguh hujan tak sudi reda
Tak pasrah matahari meninggal
Dan tak pernah bosan angin menggauli perawanmu
Biarlah musim jadi penentu
Merah
Hitam
Biru
Juga abu-abu
21709
http://andripleunwahyudi.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H