Mohon tunggu...
Andriono KurniawanMPd
Andriono KurniawanMPd Mohon Tunggu... Guru - kolumnis

Pemerhati dibidang sosial politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Leadership dari Tragedi Titanic 1912

29 Mei 2024   09:37 Diperbarui: 29 Mei 2024   09:53 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

         Kapal dihentikan. Sang kapten dihubungi oleh beberapa pelaut. Sang Kapten menginstruksikan agar memeriksa kerusakan. Air makin menggenangi bagian dalam dengan cepat. Dan hal ini belum disadari sepenuhnya oleh sang Kapten.

       Setelah tim perbaikan turun ke bawah, mereka menemukan bahwa jalan mereka sudah tertutup air. Mereka akhirnya balik arah untuk melaporkan hal tersebut.

        Waktu berjalan dan air makin masuk kemana mana. Hampir setengah bagian kapal sudah terisi air. Posisi kapal sudah sangat mengkhawatirkan. Para penumpang berlarian menyelamatkan diri. Akhirnya pada jam 02.20 Titanic tenggelam.

      Apa pelajaran leadership  yg bisa kita ambil dari tragedi ini?

1. Kapten EJ Smith tidak mengindahkan  dua masukan yang ternyata tindakannya itu membahayakan

2. Tragedi ini mengajarkan kita agar memperhatikan dan TIDAK MENGANGGAP REMEH segala sesuatu yg berpotensi menggagalkan rencana. Salah dalam menganalisis mana yang membahayakan dan mana yang tidak, dapat berbuah bencana.

3. Jangan abaikan pendapat orang yg sudah lama berkecimpung dibidangnya. Karena pendapatnya berdasarkan pengalaman empiris.

Ada hikmah di segala peristiwa. Tragedi Titanic ini bisa diperumpamakan seperti keadaan sebuah negara juga dimana sudah banyak para pemimpin yang diberi masukan namun mengabaikan sehingga berakibat pada bangkrutnya sebuah negara. Para Pemimpin sebaiknya belajar dari tragedi Titanic 1912.

Jangan lupa habis baca mohon like dan komennya ya agar tulisan ini ratingnya naik dan bisa bermanfaat untuk pembaca lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun