Mohon tunggu...
andri muhammad
andri muhammad Mohon Tunggu... serikat pekerja seluruh indonesia -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

terserah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Untuk Apa Jokowi Menaikkan Anggaran PKH di Tahun 2019?

11 Januari 2019   18:52 Diperbarui: 11 Januari 2019   19:03 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:netralnews.com


Kemiskinan dan kesenjangan sosial adalah musuh masyarakat. Pemerintahan di berbagai belahan dunia berusaha keras untuk menghalaunya, termasuk pemerintah Indonesia.

Memasuki tahun 2019 ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo terus melanjutkan kerjanya untuk memangkas angka kemiskinan itu. Salah satunya melalui penyaluran dana program keluarga harapan (PKH) dengan tepat sasaran.

Di awal tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemsos) langsung tancap gas dengan menyalurkan dana PKH untuk 10 juta Keluarga Penerima Modal (KPM). Penyaluran ini diharapkan akan berdampak pada upaya penurunan kemiskinan, sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi.

Kamis kemarin (10/1), Presiden Jokowi mengucurkan bantuan sosial PKH tahap pertama sebesar Rp12,28 triliun. Penyaluran bantuan sosial PKH tahap pertama ini dihadiri langsung oleh Jokowi di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur.

Menurut data Kemenkeu, anggaran PKH pada tahun 2019 ini meningkat sekitar Rp 15 triliun dibandingkan PKH yang disalurkan pada 2018. Tahun lalu, pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp 19,4 triliun, sementara untuk tahun 2019 ini anggaran PKH sekitar Rp 34,4 triliun.

Pemerintah berharap dengan naiknya anggaran PKH tahun ini, angka kemiskinan di Indonesia dapat terus ditekan. Presiden Jokowi sendiri memang menargetkan angka kemiskinan di Indonesia bisa turun secara progresif.

Hal itu sedikit banyak telah terealisasi. Buktinya, angka kemiskinan pada Maret 2014 mencapai 11,25 persen. Angka itu turun cukup drastis dalam empat tahun terkahir menjadi 9,82 persen pada Maret 2018. Kemudian, pemerintah akan menekan lagi angka kemiskinan itu pada kisaran 8,5 hingga 9,5 persen pada tahun 2019.  

Sejauh ini, pemerintah mengandalkan tiga pilar untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia, yakni pembangunan infrastruktur secara merata, lalu kesempatan mengakses fasilitas kesehatan dan pendidikan. Terakhir melalui jaringan pengaman sosial, program PKH salah satunya.

Bank Dunia dalam sebuah publikasinya menyebut PKH sebagai program yang paling efektif mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok miskin. PKH juga dinilai memiliki efektivitas paling tinggi terhadap penurunan koefisien gini.

Di sisi lain, program PKH ini juga akan menolong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebab menurut beberapa penelitian, PKH terbukti meningkatkan konsumsi PKM. Nah, jumlah KPM yang cukup besar ini akan mengerek konsumsi secara agregat, sehingga bisa menolong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Seperti ini korelasinya, kondisi tahun depan masih penuh dengan ketidakpastian. Ekonomi global masih dihadapkan pada ujung perang dagang antara AS dan Cina yang belum jelas. Begitu juga dengan potensi resesi perekonomian AS yang berpotensi mengancam perekonomian dunia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun