Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keindahan alam dan kekayaan budayanya. Dua hal itu menjadikan Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata paling favorit di tataran internasional. Lantas, seperti apa perkembangan pariwisata di tanah air dalam beberapa tahun ini?
Jawabannya, sungguh menggembirakan! Empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengalami pertumbuhan pariwisata yang luar biasa. Diantaranya, masuk nomor sembilan tercepat di dunia. Di Asia nomor tiga dan di ASEAN nomor satu. Â
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pertumbuhan pariwisata Indonesia dari Januari-Desember 2017 mencapai 22%. Angka pertumbuhan ini berada di atas rata-rata pertumbuhan tourisme dunia yang hanya 6,4%, dan melampaui pertumbuhan ASEAN yang 7%.
BPS mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2009 sebanyak 6,3 juta orang. Jumlah itu naik pada tahun 2013 sebesar 8,8 juta orang. Kemudian, setelah masa pemerintahan Presiden Joko Widodo angka itu bisa melonjak tajam.
Dibanding empat tahun sebelumnya, jumlahnya naik 14 juta orang. Proyeksi akhir per lima tahunnya mencapai sebesar 17 juta orang.
Dari pertumbuhan pesat itu, devisa dari pariwisata pun juga turut meningkat. Seperti diketahui, pariwisata menyumbang devisa sebesar USD 12,2 miliar pada tahun 2015 lalu. Kemudian meningkat pada tahun 2016 menjadi USD 13,6 miliar.
Jumlah itu terus tumbuh menjadi USD 15 miliar pada tahun 2017. Dan, pada tahun 2018 sektor pariwisata meraup devisa hingga USD17 miliar. Sedangkan, proyeksi tahun 2019 estimasi penerimaan sebesar USD 20 miliar.
Sumbangan devisa dari pariwisata itu telah menggeser komoditas Migas dan Batubara, posisinya sekarang telah menjadi nomor dua yang terbesar sesudah Sawit (CPO) yang menyumbang devisa (2017) sebesar USD 22,9 miliar. Pada tahun 2020 mendatang, devisa dari pariwisata ini diharapkan bisa menjadi nomor satu.
Dengan perkembangan pariwisata yang luar biasa itu, Dive Magazine, sebuah majalah pariwisata paling bergengsi yang jadi rujukan wisatawan dunia, mengganjar Indonesia dengan penghargaan.
Media wisata dari London, Inggris itu, menganugerahkan gelar juara satu di kategori Best Destination untuk tiga tahun berturut-turut, yaitu 2016 dan 2017 (dua kategori). Uniknya di tahun 2018, Indonesia menyabet tiga kategori sekaligus, Best Destination 2018, Best Dive Centre or Resort 2018 dan Best Liveboard 2018.
Selain dari Dive Magazine, Indonesia juga menerima penghargaan dari KAYAK Travel Awards Singapore 2018. Indonesia membawa 6 penghargaan dari 16 kategori yang ada. Dari enam penghargaan itu, empat di antaranya adalah sebagai yang terbaik. Yaitu kategori Favourite Resorts Hotel in Southeast Asia yang diraih Bali, Kategori Favourite Affordable Hotel in Asia untuk The Westin Resort Nusa Dua Bali, Favourite Destination for Short Breaks yang diberikan ke Bali, dan Favourite Destination for Beach Holidays yang juga diperoleh Bali.
Kemudian, selain dua penghargaan di atas, Indonesia juga menerima penghargaan lain, di antaranya, UNWTO Video Competition 2017 Region East Asia and Pacific. Itu adalah lomba video pariwisata yang diadakan oleh United Nations World Tourism Organization. Di ajang yang sama, Indonesia juga memenangkan kategori People's Choice Award UNWTO. Dan beberapa penghargaan bergengsi lainnya.
Jika melihat data pertumbuhan pariwisata yang luar biasa itu, beberapa tahun ke depan posisi Indonesia akan segera menggeser Thailand dan Malaysia sebagai jagoan pariwisata di ASEAN.
Untuk itu, pembenahan di segenap lini yang diinstruksikan oleh Presiden Jokowi. Mulai dari infrastruktur, fasilitas penunjang, kebersihan hingga keamanan di destinasi wisata.
Indonesia terus berbenah. Sektor pariwisata akan segera menjadi motor pembangunan. Bangga? Pastinya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H