Mohon tunggu...
andri muhammad
andri muhammad Mohon Tunggu... serikat pekerja seluruh indonesia -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

terserah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi dan Majunya Pariwisata Indonesia

6 Januari 2019   18:41 Diperbarui: 6 Januari 2019   18:47 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keindahan alam dan kekayaan budayanya. Dua hal itu menjadikan Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata paling favorit di tataran internasional. Lantas, seperti apa perkembangan pariwisata di tanah air dalam beberapa tahun ini?

Jawabannya, sungguh menggembirakan! Empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengalami pertumbuhan pariwisata yang luar biasa. Diantaranya, masuk nomor sembilan tercepat di dunia. Di Asia nomor tiga dan di ASEAN nomor satu.  

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pertumbuhan pariwisata Indonesia dari Januari-Desember 2017 mencapai 22%. Angka pertumbuhan ini berada di atas rata-rata pertumbuhan tourisme dunia yang hanya 6,4%, dan melampaui pertumbuhan ASEAN yang 7%.

BPS mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2009 sebanyak 6,3 juta orang. Jumlah itu naik pada tahun 2013 sebesar 8,8 juta orang. Kemudian, setelah masa pemerintahan Presiden Joko Widodo angka itu bisa melonjak tajam.

Dibanding empat tahun sebelumnya, jumlahnya naik 14 juta orang. Proyeksi akhir per lima tahunnya mencapai sebesar 17 juta orang.

Dari pertumbuhan pesat itu, devisa dari pariwisata pun juga turut meningkat. Seperti diketahui, pariwisata menyumbang devisa sebesar USD 12,2 miliar pada tahun 2015 lalu. Kemudian meningkat pada tahun 2016 menjadi USD 13,6 miliar.

Jumlah itu terus tumbuh menjadi USD 15 miliar pada tahun 2017. Dan, pada tahun 2018 sektor pariwisata meraup devisa hingga USD17 miliar. Sedangkan, proyeksi tahun 2019 estimasi penerimaan sebesar USD 20 miliar.

Sumbangan devisa dari pariwisata itu telah menggeser komoditas Migas dan Batubara, posisinya sekarang telah menjadi nomor dua yang terbesar sesudah Sawit (CPO) yang menyumbang devisa (2017) sebesar USD 22,9 miliar. Pada tahun 2020 mendatang, devisa dari pariwisata ini diharapkan bisa menjadi nomor satu.

Dengan perkembangan pariwisata yang luar biasa itu, Dive Magazine, sebuah majalah pariwisata paling bergengsi yang jadi rujukan wisatawan dunia, mengganjar Indonesia dengan penghargaan.

Media wisata dari London, Inggris itu, menganugerahkan gelar juara satu di kategori Best Destination untuk tiga tahun berturut-turut, yaitu 2016 dan 2017 (dua kategori). Uniknya di tahun 2018, Indonesia menyabet tiga kategori sekaligus, Best Destination 2018, Best Dive Centre or Resort 2018 dan Best Liveboard 2018.

Selain dari Dive Magazine, Indonesia juga menerima penghargaan dari KAYAK Travel Awards Singapore 2018. Indonesia membawa 6 penghargaan dari 16 kategori yang ada. Dari enam penghargaan itu, empat di antaranya adalah sebagai yang terbaik. Yaitu kategori Favourite Resorts Hotel in Southeast Asia yang diraih Bali, Kategori Favourite Affordable Hotel in Asia untuk The Westin Resort Nusa Dua Bali, Favourite Destination for Short Breaks yang diberikan ke Bali, dan Favourite Destination for Beach Holidays yang juga diperoleh Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun