Mohon tunggu...
andri muhammad
andri muhammad Mohon Tunggu... serikat pekerja seluruh indonesia -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

terserah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hijrah dan Perkembangan Pesat Ekonomi Digital di Tangan Milenial

13 November 2018   13:54 Diperbarui: 13 November 2018   14:15 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Startup Indonesia ketiga yang menjadi "Unicorn" ialah Traveloka. Layanan penjualan tiket online itu didirikan oleh Ferry Unardi dan dua temannya pada 2012. Traveloka menyandang gelar "Unicorn" selepas Expedia, layanan sejenis yang populer di luar negeri, mengucurkan dana senilai $350 juta pada 27 Juli 2017 lalu. Ini membuat Traveloka total telah memperoleh pendanaan sebesar $500 juta.

Bukalapak bergabung dengan jajaran unicorn asal Indonesia mulai akhir tahun 2017 lalu. Grup media terbesar kedua di Indonesia, Emtek, merupakan salah satu penanam modal di marketplace ini.

Selain itu, dua perusahaan ventura asal AS, 500 Startup dan QueensBridge Venture Partners, juga menanamkan modalnya di Bukalapak dengan angka yang tidak dipublikasikan. CEO Bukalapak Achmad Zaky mengklaim, kinerja bisnis yang dirintisnya ini makin kinclong pada 2017 lalu, dengan pertumbuhan transaksi mencapai 3-4 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Hingga kini, startup-startup besutan anak muda terkaya di Indonesia tersebut tidak luput dari incaran investor. Tidak mengherankan, startup-startup tersebut berhasil mengantarkan para pendirinya ke jajaran orang terkaya di Indonesia. Empat bos startup yang muncul sebagai orang terkaya di Indonesia merupakan pemain baru dalam jajaran 150 orang terkaya versi Majalah Globe Asia 2018.

Para pendiri start up tersebut berumur tak lebih dari 40 tahun. Bahkan rata-rata masih berusia 30-an tahun. Misalnya, Ferry Unadi, CEO Traveloka masih berusia 30 tahun. Dan, memulai bisnisnya pada usia 24 tahun.

Ahmad Zaky tahun ini baru menginjak usia 32 tahun. Nadiem Makarim berusia 34 tahun. Sedangkan yang paling tua adalah Wiliam Tanuwidjaya yang berumur 37 tahun.

Meski masih muda, karya anak-anak muda Indonesia ini membawa dampak yang luar biasa. Perusahaan mereka mampu menggerakan investasi di Indonesia juga membuka peluang dan potensi baru di kemudian hari.

Peluang, Potensi dan Peran Pemerintah dalam Perkembangan Ekonomi Digital

Rentang 10-15 tahun mendatang Indonesia sedang memasuki masa transisi ekonomi digital. Potensi ekonomi digital Indonesia sendiri saat ini sangat luar biasa karena penetrasi seluler 142 persen, internet 54 persen, penduduk muda 30-an persen dan 90 persen diantaranya adalah pengguna aktif.

Ceruk pasar yang besar ini mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang cukup signifikan. Menurut data statistik, rata-rata pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan mencapai 18,5 persen.

Pada tahun 2017 saja, Praktik e-commerce dalam bentuk iklan jual-beli, retail, hingga mal online menanjak cepat. Pada tahun itu nilai transaksinya diperkirakan mengambil 3,1 persen pasar retail.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun