Mohon tunggu...
Andri Imam Fauzi
Andri Imam Fauzi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Traveler

Explore the outdoor

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Terdampak Tsunami, Pulau Sebuku dan Sebesi Jangan Sampai Kehilangan "Jati Diri"

9 Januari 2019   10:30 Diperbarui: 15 Januari 2019   02:52 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau nikmatin tepi pantai sambil minum minuman segar, bisa kok. Karena ada penjual makanan ringan dan minuman di sekitar vila, yang gak lain penjualnya adalah warga pulau Sebesi. Gak perlu takut kepanasan juga kalo main di pantai pas siang hari, karena ada pepohonan. Bukan cuma satu atau dua pohon kelapa yang berdaun jarang, tapi pepohonan yang berdaun rindang tersebar di tepian pantainya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pulau ini makin cocok dan pas dijadiin tempat beristirahat buat para wisatawan, karena persis di tepi pantai, dekat dermaga Sebesi, ada beberapa vila yang bisa dipilih buat jadi lokasi bermalam. 

Vila yang bentuknya kurang lebih kayak rumah tipe 36 dan menghadap ke timur ini cocok buat tempat istirahat keluarga. Ditambah lagi dengan adanya gazebo tepi pantai, beberapa wahana air, bikin ngerasa makin pas kalo ini jadi lokasi berlibur keluarga. Pun, pas di sini, kalo tetap mau bertegur sapa sama warga sekitar, juga bisa kok, karena antara vila dengan pemukiman warga jaraknya dekat.  

Rumah-rumah warga di sana beragam, ada yang masih pake dinding kayu, tapi ada juga yang udah berlapis tembok dindingnya. Jalan di pulau ini rapi karena udah ditutupi batu konblok dan bisa dilalui motor atau satu mobil.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pulau ini saya kira cukup luas, karena saat masuk ke perkampungan warga, saya kayak gak lagi dikelilingi lautan, suara ombak gak terdengar sampe ke sana. Pepohonan rimbun dan lahan-lahan kosong masih gampang ditemuin di sini. 

Yang bikin sadar kalo saya bukan di daratan utama, alias di sebuah pulau, karena pasir-pasir pantai yang udah gak seputih pasir di tepi pantai, masih ditemuin di kawasan perkampungan dan jadi pijakan saya. Di pulau ini ternyata ada gunungnya -- entah gunung atau cuma sekedar bukit -- yang bisa dilihat dari kawasan sekitar dermaga, atau saat lagi berlayar menjauhi pulau ini.

Sedangkan pulau yang satunya lagi, yaitu Sebuku, adalah pulau yang menurut saya lebih pas buat dijadiin tempat kegiatan laut, mau free dive, atau sekedar snorkling, bisa dilakuin di sekitaran pulau ini. Perairan pulau ini punya kedalaman yang beragam. Dari atas kapal, kita udah bisa lihat terumbu karang berbaris dan tersusun rapi. 

Ikan-ikan lautnya pun kayaknya udah akrab sama suara bising mesin kapal kayu, mereka gak takut dengan kehadiran kami. ikan-ikan karang yang sesekali muncul dan berenang di permukaan air, bikin saya makin yakin kalo sekitaran pulau ini sering dikunjungi oleh wisatawan. Ikan-ikan yang kayaknya udah paham, kalo kita ke sini sambil bawa cemilan buat mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Saya ngerasa pulau ini kayak pulau di masa jurassic karena dari kejauhan yang bisa dilihat cuma pepohonan lebat yang menutupi pulau. Pepohonan hijau lebat kayak di hutan hujan tropis, terlihat kontras dengan langit biru cerah tanpa awan, dan dengan air laut yang hijau kebiruan. 

Makin kelihatan kayak lagi di pulau masa prasejarah, karena di tepian pulau ini kelihatan gak ada kehidupan. Saya gak lihat adanya hunian di satu sisi pulau yang saya datangi.

Beda dengan Sebesi yang dari kejauhan udah kelihatan siluet dermaga, dan makin dekat dengan Sebesi, kita bisa lihat adanya pemukiman di sana. Sebuku dari kejauhan bagai pulau yang belum terjamah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun