Mohon tunggu...
Andri Imam Fauzi
Andri Imam Fauzi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Traveler

Explore the outdoor

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Membangunkan Anak Krakatau yang Sedang Tidur

15 Desember 2018   10:00 Diperbarui: 1 Januari 2019   22:18 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aman, semuanya aman. Sampe kira-kira jam sembilan malam, kami dapat berita dari PVMBG (Pusat Vulkanologis dan Mitigasi Bencana Geologi) yang ngawasin gunung Anak Krakatau, kami dapat info yang kurang mengenakkan.

Sebenernya, udah dibilang dari awal, dan udah masuk ketentuan di trip ini, yang intinya sewaktu-waktu kondisi gunung gak memungkinkan buat didaki, ya kita mesti terima. 

Ya, apalagi kalo bukan buat tujuan keamanan. Kalo dibilang kecewa, ya kami kecewa. Karena tujuan utama kami ke sini, buat ngeliat gunung, tapi ternyata harus gagal. 

Ya, udah kami terima, demi keamanan. Mungkin, situasi ini udah sering dihadapin sama jasa travel ini kayaknya. Mereka langsung ngalihin jadwal, malam itu juga. Mereka ngajak kami buat ngeliat erupsi dan keaktifan gunung Anak Krakatau dari kejauhan, dari sisi lain pulau Sebesi ini, malam itu juga.

Jam sepuluh malam, kami bergegas ke sisi lain pulau ini, pake mobil pick-up. Jalan yang masih beralas pasir dan belum beraspal kami lewati. Ngebul sana-sini, pasir laut yang beradu sama ban mobil, lalu tertiup angin dan nyiptain debu yang berterbangan. 

Gak apa-apa, demi ngeliat momen langka ini, kami rela. Gak sampe sejam berkendara, kami sampe di satu titik di ujung pulau ini. Titik yang berhadapan dengan gunung yang gak keliatan bentuknya. 

Yang kami liat cuma gelap. Sumber penerangan kami cuma dari lampu senter ponsel kami. 

Orang travel ngarahin kami buat fokus ke satu titik, ke titik yang ditunjuk sama mereka. Mereka menunjuk ke satu cahaya merah kedap-kedip di garis cakrawala. Itu gunung Anak Krakatau yang lagi nunjukkin keeksistensiannya. 

Dibanding sekitarnya, gak ada cahaya serupa di kanan-kiri dan sekitarnya. Ya, cuma di titik itu. Setelah lihat kondisi itu, kami ikhlas buat gak menuju ke sana besok pagi. Kebayang gimana kan kalo nekat ke sana?

Setelah kami lihat langsung kondisi gunung yang kayak gitu, kami terima buat gak mendekat ke sana. Gantinya, ya, paling ngelakuin hal yang sama kayak kegiatan siang di hari pertama. 

Main di pantai dan ke pulau-pulau. Gak apa-apa lah, terima kehendak alam. Hari makin malam, dan angin laut juga makin kenceng. Kami kembali ke penginapan, dan kami istirahat. Gak bisa ke pulau Anak Krakatau langsung, ya paling enggak, bisa datang lewat mimpi. Kami terlelap dalam tidur kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun