***
"Kamu beruntung bisa tinggal disana." Kata seorang supir angkot yang sedang beristirahat di sebuah warung yang berada tidak jauh dari rumah kontrakan yang ditinggali oleh dua anak manusia kepada seorang laki-laki yang kebetulan sedang berada di tempat yang sama.
"Apa maksudmu berkata demikian?"
"Maksudku, kamu beruntung karena Pak RT, Si pemilik kontrakan yang kamu tinggali, terbelit hutang yang besar karena kegilaannya bermain judi. Selain itu juga karena dia adalah bekas preman yang masih disegani disana."
"Lalu apa hubungannya denganku?"
"Tentu saja karena itu kamu boleh tinggal disana. Aku tahu dengan siapa kamu tinggal, semua orang disini juga tahu, tapi semua penduduk tidak ada yang berani mengusirmu karena mereka takut pada Pak RT."
"Kenapa aku harus diusir?"
"Tentu saja kamu seharusnya diusir dari sana." Si Supir angkot mengambil rokok ketengan dari sakunya lalu menyalakannya, kemudian dia kembali berkata, "Ini Indonesia bukan Amerika. Di negara ini, kesopanan selalu di nomor satukan."
"Memang kau pernah ke Amerika?"
"Belum. Tapi setidaknya aku tahu hal itu dari film."
"Hah... film, kok, dipercaya."