Kita melihat kembali diri kita beserta semua kisah dan pengalaman yang kita lalui. Setelah itu kita menilai apakah yang selama ini kita lakukan sudah berada dalam lajur yang benar? Bila ya, apakah ada upaya untuk mempertahankannya atau mengembangkannya sehingga menjadi lebih baik lagi? Bila tidak, apakah ada kesadaran dan upaya dalam diri untuk mengubah kesalahan itu (bertobat) dan kembali kepada jalan yang benar.Â
Semua itu bermuara pada adanya harapan dalam diri agar langkah yang diambil kedepannya dapat lebih tepat, lebih baik, dan lebih bijak. Kita tidak lagi menjadi gegabah dalam mengambil keputusan. Segala sesuatu yang dilakukan akan lebih sesuai dan berdasar pada hati nurani (yang diharapkan mengarah kepada jalan yang benar) dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.Â
Ada sepenggal lirik lagu berjudul "Tuhan Sumber Bahagia" yang saya ambil dari buku nyanyian Madah Bakti. Sekiranya ini dapat menjadi bahan refleksi kita hari ini.
Rasa damai dalam hati datang dari Tuhan.
Maka Tuhan ditemukan dalam ketenangan.
Lihatlah saudaraku, dunia sekitarmu,
hiruk pikuk suaranya dendang riang lagunya,
pesta pora raganya, tidur tidur jiwanya,
makin ramai dan risau, puaskah hati kita?
Rasa damai dalam hati datang dari Tuhan.
Maka Tuhan ditemukan dalam ketenangan.
================================
Pertanyaan bagi kita:
Beranikah kita menyisihkan waktu sesaat entah dalam sehari, seminggu, atau sebulan untuk keluar sejenak dari aktivitas harian dan duduk tenang kemudian berefleksi?
Selamat Hari Raya Nyepi 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H