Ini bukanlah berarti pesimis terhadap program pemerintah, tetapi juga harus realistis. Jangan lupakan bahwa beberapa bulan yang lalu negeri kita tercinta ini baru saja dilanda gelombang kedua. Bila tidak hati-hati dalam mengambil kebijakan, bukan tidak mungkin akan ada gelombang ketiga bahkan seterusnya.
Hendaknya kita menghargai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui tim Percepatan Penanggulangan Covid-19. Strategi PPKM yang dibuat oleh mereka memang banyak ditolak atau ditentang oleh banyak pihak. Terutama masyarakat yang berwirausaha yang merasa dirugikan karena usaha mereka harus ditutup.
Namun dampaknya pelan-pelan dapat dirasakan. Memang masih saja ada masyarakat yang terinfeksi covid-19. Tetapi data menunjukkan bahwa masyarakat yang terinfeksi lebih sedikit dibanding dengan masyarakat yang sembuh. Itu tandanya ada penurunan dari hari ke hari bila bila ditinjau dari penderita covid-19 saat ini.
Maka dari itu, jangan sampai usaha pemerintah dalam menerapkan PPKM selain pengorbanan yang masyarakat berikan kepada pemerintah agar PPKM terlaksana dengan baik menjadi sia-sia (pasien covid-19 bertambah lagi) oleh karena ptm terbatas.
Tidak ada salahnya bila menunggu situasi yang sungguh-sungguh aman (syukur bila tidak ada pasien covid-19 lagi dalam dua bulan mendatang). Tetapi bila melihat data pasien yang dirawat saat ini berjumlah 241.000-an dengan rata-rata pengurangan setiap hari sebanyak 10.000-an pasien seperti yang dapat dilihat dalam rentang waktu seminggu terakhir. Bukan tidak mungkin dalam sebulan kedepan, tidak ada lagi pasien covid-19 di Indonesia.
Setelah itu, pemerintah dapat mengevaluasi lagi situasi tersebut dan malah bila memungkinkan bukan lagi ptm terbatas tetapi sungguh-sungguh ptm laiknya yang pernah dilaksanakan sebelum pandemi (tidak perlu pakai masker, tidak perlu jaga jarak, siswa dapat berinteraksi dengan teman-temannya, dan jadwal belajar tidak lagi bergantian).
Itulah harapan kita bersama. Tentunya harus didukung oleh semua pihak. Termasuk salah satunya adalah pemangku kepentingan dalam menerapkan ptm terbatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H