Ozan Kabak merupakan pemain yang didatangkan oleh Liverpool dari Schalke 04 dengan status pinjaman hingga akhir musim ini.
Awal mula para pendukung Liverpool atau Liverpudlian mulai senang dengan kedatangannya karena Liverpool akhirnya mendapat pemain tambahan untuk mengarungi sisa musim ini di tengah badai cedera yang sedang menerpa.
Pertandingan pertama yang dilakoninya berakhir dengan kekalahan 1-3 dari Leicester City. Kekalahan itu lebih menyakitkan oleh karena Liverpool lebih dulu unggul melalui gol penalti Mohamed Salah, dan gol-gol balasan dari lawan juga diakibatkan dari blunder kiper Alisson.
Komentar pun mulai betebaran yang tidak menyasar keseluruhan tim, tetapi kepada blundernya Alisson dan penampilan Ozan Kabak. Ia dinilai sebagai pemain yang didatangkan oleh FSG selaku pemilik dan bukan atas keinginan Klopp yang lebih tahu kebutuhan tim yang sedang diasuhnya.
Baiklah kalau demikian.
Kemudian pertandingan kedua pun dilakoni juga oleh Kabak yaitu pada babak 16 besar Liga Champions melawan RB Leipzig yang dimainkan di Hungaria.
Hasilnya Liverpool menang 2-0 atas RB Leipzig dari gol yang dicetak oleh Salah dan Mane.
Liverpool menang dengan catatan clean sheet begitu pun juga dengan Kabak yang bermain 90 menit pada laga itu.
Kabak pun mengungkapkan kebahagiaannya di media sosial dengan mengatakan laga itu merupakan catatan cleen sheet pertama semenjak ia berseragam The Reds.
Media yang kemarin komentar penampilan Kabak melawan Leicester pun turut memberikan komentar dengan catatan statistik impresifnya disertai simbol emosi "hati".
Inilah yang ingin saya bahas,
Begitulah kita yang selalu memberikan komentar tanpa menilai lebih jauh sebabnya.
Ozan Kabak merupakan pemain berkebangsaan Turki yang masih berusia 20 tahun. Sebelumnya ia bermain untuk Galatasaray, Stuttgart, dan Schalke 04.
Artinya ia tidak pernah bermain untuk tim Liga Inggris dan dapat dikatakan belum mengenal atmosfer permainan Liga Inggris.
Mengapa ia harus dinilai meski dari penampilan pertamanya?
Semua orang bebas memberikan penilaian tapi seharusnya penilaian yang diberikan hendaklah mendasar dalam artian "tidak asal cuap".
Penampilan pertamanya yang mungkin saja buruk dan tidak memenuhi ekspektasi pendukung harus dinilai sebagai penampilan yang juga tidak gampang baginya.
Ingat, lawan yang dihadapi adalah tim sekelas "Leicester City" yang sedang naik daun pada musim ini.
Mengapa tidak ada anggapan bahwa "Kabak masih adaptasi dengan tim?"
Tulisan ini tidak membela Kabak tetapi setidaknya meemberikan suatu pandangan untuk mengerti posisi yang dihadapinya sebagai pemain asing yang sedang beradaptasi dalam suatu tim.
Jangan sampai kita terjebak dan terjerat dalam situasi "Menang dipuji. Kalah dicaci."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H