Mohon tunggu...
Andri Lestari
Andri Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Menjadikan hobi sebagai penghasilan

Menulislah, agar selalu dikenang meski tubuh telah menjadi tulang belulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Janda Bolong

5 Oktober 2020   21:37 Diperbarui: 5 Oktober 2020   21:44 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa? Aku kepincut tanaman janda bolong, eh, suamiku malah mencari janda sungguhan? Salah aku apa? Aku merasa pohon-pohon yang ada di depan seolah berputar. Suasana menjadi gelap, samar-samar masih bisa kudengar suara Kak Minah, "Ayu, eh Ayu. Ya, ampun. Pingsan? Angkat! Bantu angkat!" dan tak lama suara itu lenyap seketika.

Ternyata Bang Paijo terpincut janda bolong sungguhan. Rasanya pot beserta tanah yang telah kusiapkan ingin kukumpulkan dalam jumlah yang banyak. Bukan sekadar untuk menanam bunga, namun sekalian menguburkan mereka berdua sekaligus!

****

Sekian.
Aceh, 5 September 2020

Betewe, kisah ini hanya fiktif belaka. Jangan terkecoh judul, ya. Itu jenis nama tanaman yang lagi vairel .
Namanya? Ya, kayak di judul itu. Janda Bolong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun