"Wes, mantab! Suara kambing?"
"Itu lebih kecil. Mbeeeeeekkk!"
"Memang berbakat kali ko kutengok. Terakhir, cammana suara buaya?"
"Ah! Itu? Sebentar!" Adam mengerutkan keningnya. Dia terlihat serius sambil menatap Indira.
"Woi! Kek mana? Jangan ko tatap-tatap kali calonku itu. Ko jawab ajalah suara buaya tadi."Attar melempar Adam dengan kulit kacang.
"Nggak tau aku. Nggak pernah pulak kudengar suara buaya."Akhirnya Adam menyerah.
"Jadikan we, suara buaya tu kek gini. Ko dengar baik-baik: Dek, kalau dilihat-lihat, adek kayak le mineral. Ada manis-manisnya. Kira-kira boleh kenalan?"
Asaaam!
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H