Apa Untungnya Ajang Balapan di Indonesia?

Menilik catatan prestasi anak bangsa 5 tahun yang lalu di dunia olahraga balap menjadikan nama Indonesia mencuat dimata dunia. Beberapa nama seperti Rio Haryanto yang karier balapnya berhasil menembus hingga ke ajang jet darat yaitu F1 (Formula One). Lalu ada nama Sean Gelael di kelas yang lebih rendah dari F1 yaitu Formula Two (F2). Menjadikan nama Indonesia mulai dilirik oleh mata dunia dalam olahraga balap yang tentu membuat bangga bangsa Indonesia setelah penantian yang lama akhirnya ada wakil Indonesia di ajang balap internasional. Namun dari beberapa prestasi yang di torehkan oleh anak bangsa di ajang balap internasional tak banyak pula yang mengapresiasi prestasi yang di raih.

Minimnya pengetahuan yang diketahui oleh masyarakat tentang dunia balap menjadikan sedikitnya apresiasi yang di dapat oleh para peraih prestasi baik di ajang balap nasional maupun ajang balap internasional. Gelaran-gelaran ajang balap telah diadakan di berbagai daerah di Indonesia. Dan hanya ada beberapa gelaran ajang balap internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Dalam nilai ekonomi gelaran ajang balap selalu mendatangkan untung baik bagi pemerintah dan juga masyarakat.

Para investor dan sponsor yang ikut serta dalam mendukung terselenggaranya ajang balap dengan baik akan memberikan keuntungan bagi pelaku sektor ekonomi yang terlibat. Begitu pula di sektor pariwisata. Gelaran ajang balap baik nasional maupun internasional akan memajukan sektor pariwisata yang ada di Indonesia dan bisa meningkatkan usaha-usaha mikro atau pun makro di masyarakat.

Dalam hal ini yang lebih berhak untuk menyelenggarakan ajang balap di Indonesia adalah Ikatan Motor Indonesia (IMI). Dan telah didorong oleh ketua MPR RI Bambang Soesatyo untuk menyelenggarakan gelaran ajang balap nasional dan internasional.

"Mengingat di skala internasional IMI berafiliasi kepada Fdration Internationale de l'Automobile (FIA) dan Fdration Internationale de Motocyclisme (FIM), setiap tahun IMI harus mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan motorsport berskala dunia," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (10/2/2021).

Gelaran ajang balap di Indonesia sebenarnya sudah digencarkan dari tahun ke tahun demi menunjang peningkatan di sektor ekonomi dan pariwisata di Indonesia. Ditahun 2020 pemerintah sudah mulai membangun sirkuit yang bertaraf Internasional yang terletak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Sirkuit yang nantinya akan di rencanakan untuk menggelar ajang balap internasional MOTOGP ini harus rampung pada pertengahan tahun 2021 ini.

Adapun agenda yang harus diwujudkan dalam beberapa waktu ke depan harus dilakukan secara matang-matang untuk menjadi salah satu penjamin suksesnya penyelenggaraan gelaran balap di Indonesia. Baik itu balap roda dua atau pun balap roda empat.

Di tahun 2021, Bamsoet memaparkan Indonesia akan dua kali menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan MXGP 2021. Tanggal 4 Juli 2021 dilaksanakan di kawasan Candi Borobudur, Yogyakarta, sementara 11 Juli 2021 di Bali.

"Sedangkan pada tahun 2022, IMI Pusat bersama Pemerintah DKI Jakarta berencana menggelar Turnamen Formula E, kejuaraan balap mobil bertenaga listrik yang dilangsungkan di jalan raya," terang Bamsoet.

Ketua Umum IMI ini menambahkan, di pertengahan tahun 2021, Land Rover Club Indonesia (LRCI) juga akan menggelar Sumatera Tribute di Jambi. Diikuti sekitar 40 mobil Land Rover berbagai model dengan jumlah peserta hampir 200 orang dari anggota klub dalam negeri hingga luar negeri.

Dengan adanya agenda-agenda yang dicadangkan oleh pemerintah untuk gelaran ajang balap baik nasional maupun internasional diharapkan mampu terlaksana dengan baik dan mampu untuk meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata di Indonesia. Yang perlu dilakukan oleh masyarakat hanya ikut serta mengapresiasi segala bentuk penyelenggaraan ajang balap di Indonesia demi kemajuan dunia olahraga di Indonesia terutama di dunia balap.