A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran yang memihak pada murid dan menyenangkan sudah seharusnyalah para guru melakukan inovasi dan kreasi dalam setiap kali melakukan pembelajaran baik di dalam kelas maupun pembelajaran di luar kelas dengan memanfaatkan aset disekolah yang berupa modal lingkungan alam seperti tanah untuk berkebun, sungai, semua hasil dari pohon, juga tumbuhan yang ditanam agar bisa digunakan dalam pembelajaran agar kemampuan dan minat para murid dapat digali dengan lebih baik. Di samping itu murid juga punya kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda, beberapa murid sudah pasti memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang suatu materi pembelajaran tertentu sedang murid yang lain belum memiliki pengetahuan tersebut yang sama sekali baru dengan materi tersebut dan ada juga murid yang cepat beradaptasi dengan materi yang diajarkan serta cepat memahami materi yang diajarkan  jika ia mendengarkan penjelasan gurunya secara langsung atau melalui audio, sedangkan beberapa orang siswa lagi dapat belajar secara efektif apabila ia berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dan beberapa orang siswa lainnya harus menghabiskan waktunya untuk membaca sendiri guna mendapatkan pengetahuan secara utuh dan lebih lengkap. Selain itu, kita juga mungkin memiliki anak-anak yang senang belajar dan berkolaborasi dalam sebuah kelompok kecil, sementara beberapa anak lainnya lebih suka belajar secara mandiri.
Murid juga lebih senang belajar di luar kelas dengan menghubungkan materi pembelajaran yang diajarkan guru dengan kehidupan nyata atau sehari-hari yang ia temui di luar sekolah yang membantu murid dalam menghubungkan isi materi pembelajaran yang mereka pelajari dengan konteks kehidupan nyata di mana isi pembelajaran itu dapat diterapkan, di mana guru berperan sebagai fasilitator dalam mencapai tujuan dan tidak hanya terfokus pada memberikan informasi tetapi lebih pada strategi dalam menemukan sesuatu yang baru dalam belajar.
Tujuan penerapan pembelajaran kontekstual adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan pemahaman materi yang telah dipelajari dengan mengaitkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat dan bangsa.
Dari penjelasan di atas betapa pentingnya menggunakan pembelajaran Diferensiasi dan pembelajaran kontekstual yang berbasis aset, karena pembelajaran diferensiasi memungkinkan setiap guru untuk bertemu dan berinteraksi dengan siswa pada tingkat yang setara dengan tingkat pengetahuan mereka untuk kemudian menyiapkan preferensi belajar mereka. Untuk itulah maka pembelajaran diferensiasi ini memiliki tujuan untuk menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa dan menjembatani kesenjangan belajar antara yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran diferensiasi adalah suatu proses pembelajaran yang disusun sedemikian rupa agar murid merasa nyaman dan tertantang dalam belajar, sedangkan pembelajaran kontekstual bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan pemahaman materi yang telah dipelajari dengan mengaitkannya kedalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat dan bangsa, dengan menggunakan pendekatan mendasarkan diri pada beberapa kecenderungan pemikiran tentang belajar, antara lain adalah sebagai berikut. Proses belajar tidak hanya sekadar menghafal, namun juga siswa harus mampu mengaktualisasikan pengetahuannya di benak mereka sendiri, transfer belajar murid dari mengalami sendiri bukan merupakan pemberian dari orang lain, lingkungan belajar yang dikatakan efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada siswa (Student Centre Learning) sedangkan lingkungan belajar yang nyaman akan membuat proses transfer pengetahuan menjadi lebih efektif.
Pembelajaran diferensiasi dengan memadukan pembelajaran kontekstual yang berbasis aset  dapat diterapkan secara mandiri ataupun berkolaborasi antar teman dengan harapan dapat mengoptimalkan potensi peserta didik secara individu dan kelompok. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut dapat melakukan penilaian secara optimal dengan mempertimbangkan seluruh kegiatan dan penugasan, pada penilaian sikap diambil dari keaktifan berdiskusi, bergotong-royong. Untuk penilaian pengetahuan diambil dari pengerjaan latihan soal dan refleksi pembelajaran sedangkan penilaian keterampilan diambil dari hasil penugasan projek dan unjuk kerja/produk. Dimana semua kegiatan pembelajarannya dengan melihat potensi asset yang ada disekolah dan disekitar lingkungan sekolah.
Â
B. Isi
1. Uraian Isi
Pembelajaran Berdiferensiasi dengan memadukan pembelajaran kontekstual yang berbasis asset dapat dilaksanakan pada semua tingkatkan kelas dengan cara berkelompok ataupun secara individu yang diharapkan nantinya siswa akan menggali potensi dan kekuatan dirinya masing-masing serta bisa menjalani kehidupan sehari-harinya dengan lebih bermakna dan lebih berarti bagi orang banyak. Pembelejaran Berdiferensiasi dengan memadukan pembelajaran kontekstual yang berbasis asset digunakan untuk mendorong siswa bersikap lebih terbuka, kreatif, aktif dan bisa merasakan secara langsung kegiatan pembelajaran yang nyata yang sesuai dengan materi ataupun sikap/prilaku, baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah juga sekaligus pembelajaran ini untuk memutus rasa kebosanan siswa dalam belajar dikelas. Guru menciptakan lingkungan belajar yang berdasarkan asset yang ada di sekolah maupun diluar lingkungan sekolah seperti disekolah ada asset fisik dan lingkungan alam, berupa halaman sekolah yang luas serta memiliki pohon dan tanaman yang ditanam oleh murid berupa serai serta bunga-bunga, dengan mengetahui kesipan belajar murid, gaya belajar murid dan dari unpan balik dibuatlah suatu rencana pembelajaran yang dapat mendorong siswa melakukan kegiatan sesuai dengan filosofis Kihajar Dewantara yaitu Pembelajaran yang memenuhi kebutuhan murid, dimana siswa jadi lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran karena dia sendiri yang memilih, menyusun serta melaksanakan pembelajaran tersebut dimana dalam pembelajaran Pembelajaran Berdiferensiasi dengan memadukan pembelajaran kontekstual yang berbasis asset ini guru dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk mendapati pemahaman yang lebih baik dan kegiatan yang lebih menarik karena bisa melibatkan berbagai disiplin ilmu. Dan hasil akhirnya nanti murid jadi lebih berkembang baik dari segi pengetahuan maupun dari segi sikapnya.