Mohon tunggu...
Andri Febrian
Andri Febrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa Universitas Jambi yang hobi menulis dan membagikan informasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wapres: Evalusi Harus Dilakukan untuk Mencegah Kecelakaan Kereta di Cicalengka

6 Januari 2024   22:35 Diperbarui: 6 Januari 2024   22:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin, memberikan komentarnya tentang kecelakaan kereta api yang terjadi pada Jumat (5/1/2024) pagi di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, di KM 181+700 lintas Cicalengka-Haurpugur pada pukul 06.03 WIB. Dia menyatakan bahwa kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya ini memang tidak diinginkan oleh siapa pun dan termasuk kecelakaan fatal karena menyangkut n Kami kurang teliti. Oleh karena itu, kejadian seperti itu adalah hal-hal yang tidak diinginkan oleh orang-orang. 

Dalam tayangan video YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia yang diunggah Jumat (5/1/2024), Kiai Ma'ruf menyatakan, "Tapi ini kan masalahnya adalah masalah teknis, pengaturan yang terjadi ada distorsi sehingga terjadi tabrakan."
Karena sangat fatal, saya pikir itu tidak boleh terjadi. Selain itu, dia menyatakan bahwa, karena ini berkaitan dengan kehidupan manusia, kebutuhan akan pengawasan yang lebih besar di masa depan harus dipertimbangkan. 

Menurut Kiai Ma'ruf, kereta api adalah sarana transportasi yang berjalan di rel yang sudah diatur. Dia menyatakan bahwa jika sampai terjadi kecelakaan, itu menunjukkan bahwa ada kesalahan dalam pengaturannya.

Sementara jalan tidak memiliki batas, rel kereta api memiliki pengaturan. Menurutnya, tabrakan terjadi karena ada sesuatu yang tidak berfungsi dengan baik.

Untuk itu, dia mendukung evaluasi untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi. "Mungkin itu perlu dikoreksi, di mana kesalahannya, apa kesalahan manusia (manusia) atau ada pengaturan teknis yang salah. Jika kesalahan manusia, berarti harus ada seleksi ulang bagi orang yang bertanggung jawab di sana," katanya. PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyesuaian operasi segera setelah kecelakaan. Hal ini disampaikan oleh Joni Martinus, Vice President Public Relations PT KAI. Dia menyatakan bahwa dia dipaksa untuk melakukan rekayasa atau pembatalan untuk beberapa perjalanan kereta yang melintasi Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.

Sebagaimana dikutip dari Antara, dia menjelaskan, "Semua kereta api yang dari Bandung menuju selatan Bandung, Tasikmalaya, Banjar, perjalanannya kami rekayasa atau dibatalkan karena jalur ini untuk sementara waktu belum bisa dilalui."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun