Memang belum semua Maneleo menerapkan revitalisasi budaya seperti yang John Ndolu lakukan. Masih banyak Leo lain yang tetap mempertahankan budaya yang cenderung mengarah pada pemborosan tsb.
Alasannya adalah melestarikan nilai adat namun di balik itu semua sebenarnya ada alasan ekonomi. Mereka sudah terlanjur menyertakan uang mereka dalam Tu'u dan mereka ingin mendapatkan kembali uang tersebut. Mereka ingin Tu'u harus tetap berjalan hingga uang mereka kembali.
Ada juga alasan yang bersifat moral yaitu mereka sudah terlanjur menikmati uang orang lain atau bahkan leluhurnya menikmati uang orang lain sehingga berpesan pada anak-anaknya agar membayar hutang mereka
Tu'u Pendidikan
John Ndolu sebagai staf YWVI-ADP Rote yang selalu peduli pada anak akhirnya melihat peluang juga untuk mewujudkan impian anak-anak Rote yang hidup dengan keterbatas ekonomi untuk melanjutkan kuliah. Ia inginkan bahwa generasi Profesor Herman Johanes ataupun Adrianus Mooy akan terus berlanjut.
Akhirnya timbul idenya untuk menjadikan Tu'u Belis menjadi Tu'u Pendidikan di Leo yang dia pimpin. Metodenya sama namun tu;u pendidikan bersifat sumbangan suka rela dan tidak dicatat sebagai hutang. Merupakan ssitem kepedulian social untuk mengangkat anak Rote ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Uang yang terkumpul saat tu' u pendidikan akan dimasukkan ke bank dan hanya bisa diambil oleh orang tua dan si Manileo setelah ada bukti kuitansi pembayaran kuliah. Artinya tak bisa uang hasil tu'u pendidikan akan disalahgunakan untuk kepentingan konsumtif karena ada control dari Manileo.. Andai si anak DO kuliah maka uang sisa tu'u pendidikan harus dikembalikan ke kas Manileo dan akan digunakan untuk membiayai anak yang kuliah lainnya.
Soli adalah salah satunya dia merupakan salah satu dari 10 orang ( 4 perempuan dan 6 laki laki ) Rote dari Leo Kunak yang mendapat berkat dari Tu'u Pendidikan.
Saat Balza S Hayon ayah Soli mengundang kerabatnya di Leo Kunak sekitar 200 orang untuk Tu'u Pendidikan dengan pemberian paling sedikit Rp 10.000,- maka didapatlah lebih dari Rp. 10.000.000,- jumlah yang cukup membantu untuk
melanjutkan kuliah anakknya pada beberapa tahun yang lalu.
Penutup