[xi] Fiqh Lintas Agama, Tim Paramadina, Ed. Mun’im A. Sirry, Paramadina, Jakarta; 2004. Hal. 4
[xii] idem. Hal. 3
[xiii] As-Syura : 13
[xiv] Al-Maidah : 48
[xv] As-Syura : 14
[xvi] Jurnal Mimbar Agama & Budaya, Vol. XXI, No. 2, 2004. Tentang Al-Jilly oleh Yunasril Ali. Hal. 110
[xvii] Nama lengkapnya adalah Abdul Karim bin Ibrahim Al-Jilly. Ia mendapat gelar “Syaikh”, suatugelar kehormatan bagi ahli agama Islam dan juga mendapat gelar “Qutb Ad-Diyn” (PorosAgama), suatu gelar tertinggi dalam tingkatan sufi. Beliau lahir di Jilan sebelah selatan LautKaspia, sekarang adalah salah satu propinsi dari Rep. Islam Iran pada 767 H dan meninggal di Zabid (Yaman) sekitar 826 H/ 1421 M. Ia populer dengan konsepnya tentang Insan al-Kamil (Manusia Paripurna).
[xviii] Perjalanan Ke-Tiga ini diambil dari Jurnal Mimbar Agama & Budaya, Vol. XXI, No. 2, 2004. Tentang Al-Jilly oleh Yunasril Ali. Al-Jilly, Al-Insan Al-Kamil Ma’rifah Al-Awakhir wa Al-Awamil, Dar Al-Fikr, Beirut, 1975.
[xix] Idem, H. 107
[xx] Idem, H. 112
[xxi] Wawasan Al-Qur’an, DR. M. Quraish Shihab, Mizan, Bandung; 1996. Hal. 377