Ada beberapa tahapan dalam bersikap inovatif, yaitu menciptakan ide, membagikan ide, dan merealisasikan ide. Pada tahap pertama, seorang pemuda menciptakan ide baru dari konsep yang sudah ada. Artinya lebih kepada pengembangan ide terhadap satu produk yang telah digunakan sebelumnya. Sebenarnya tidak melulu haris bersifat benar-benar baru, namun dapat juga menggunakan gagasan yang sudah pernah terpakai sebelumnya untuk kemudian digunakan pada produk yang sedang diproses sehingga timbul ciri khas tersendiri dari hasil akhir produk itu. Kemudian tahap yang kedua adalah membagikan ide. Tahapan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dari anggota yang lain sehingga ide tersebut dapat diterima. Yang terakhir adalah merealisasikan ide yang sudah disetujui oleh organisasi atau semacamnya. Apalah arti ide jika tanpa ada bentuk perealisasian.
Oleh karena itu, inovatif sangat berperan terutama bagi pemuda dalam menghadapi kemajuan zaman, dengan problematika yang juga semakin berkembang.
Ketiga sikap tersebut menjadi sangat penting untuk dimiliki oleh tiap generasi muda, karena dengan begitu dapat menjadikan mereka generasi yang kuat dan tangguh terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan masa depan yang juga semakin kompleks. Berpikir kritis melatih kita mengolah pendapat untuk kemudian memecahkan masalah; literatif membantu kita untuk tetap berlandaskan ilmu pengetahuan setiap kali mengambil keputusan; dan inovatif mendorong kita untuk kreatif dalam menciptakan ide, gagasan, bahkan produk baru yang sesuai dengan alur perkembangan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H