Guru sebagai Pendidik, Komunikator, dan Fasilitator
Peran guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Mereka tidak hanya mengajar tetapi juga mengajak orang lain berbicara, dan membantu. Ketiga peran ini berhubungan satu sama lain dan berkontribusi pada perkembangan siswa secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas tugas-tugas tersebut dan cara guru dapat memanfaatkannya sebaik mungkin selama proses pembelajaran.
Guru sebagai Pengajar
Sebagai pendidik, mereka bertanggung jawab untuk membuat lingkungan belajar yang baik dan menginspirasi. Guru harus mampu membuat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman siswa. Dalam hal ini, mereka harus memahami berbagai metode pengajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar. Salah satu cara untuk menjadi guru yang efektif adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif. Pendekatan ini mendorong siswa untuk lebih aktif didalam kegiatan pembelajaran.
Guru sebagai komunikator
Peran guru sebagai komunikator sangat penting untuk membangun hubungan yang baik antara mereka dan siswa mereka. Dengan komunikasi yang efektif, guru dapat menyampaikan pelajaran dengan jelas dan mudah dipahami. Untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif, komunikasi dua arah antara pendidik dan siswa juga penting.Guru harus dapat mendengarkan pendapat siswa dan memberikan umpan balik yang bermanfaat. Siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran karena hal ini. Penggunaan teknologi dalam komunikasi juga dapat meningkatkan interaksi antara pendidik dan siswa. Misalnya, guru dapat menghubungi siswa di luar kelas dan memberikan dukungan melalui platform pembelajaran online.
Guru sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator, tanggung jawab guru adalah membantu siswa menemukan cara belajar terbaik dengan cara mereka masing-masing belajar. Ini berarti bahwa guru harus memahami bahwa setiap siswa unik dan mengubah metode pengajaran mereka untuk menjadi lebih inklusif. Untuk memberikan bantuan ini, siswa dapat menerima bimbingan pribadi atau mendapatkan akses ke sumber daya tambahan yang terkait dengan minat mereka.Selain itu, fasilitasi mencakup menyediakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Guru harus membuat siswa merasa nyaman untuk bertanya, berbagi ide, dan melakukan kesalahan tanpa khawatir dikritik. Siswa akan lebih berani mengambil risiko dalam belajar jika mereka membuat ruang yang aman ini. Ini akan menghasilkan peningkatan kreativitas dan inovasi mereka.
Menggabungkan Ketiga Peran
Guru harus mengambil ketiga peran ini dengan baik untuk menjadi pendidik yang efektif. Misalnya, mereka dapat memulai dengan menjelaskan konsep saat mengajar topik baru (komunikator), kemudian melibatkan siswa dalam diskusi kelompok (agen pembelajaran), dan akhirnya (fasilitator) memberikan dukungan individual kepada siswa sesuai kebutuhan mereka.
Tantangan dalam Pekerjaan Guru
Sebagai guru, kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks dan dinamis. Berikut adalah beberapa bagian dari tantangan yang dihadapi oleh kita dalam pekerjaan ini
Target Mendidik Generasi Muda yang Pragmatik
Situasi zaman yang terus berubah dan semakin kompleks menghadapi guru. Target mendidik anak bangsa semakin terbatas, hanya sebagai penyebaran pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi anak-anak di dunia kerja. Hal ini membatasi peran guru hanya sebagai petugas administratif dan manajemen pembelajaran, meninggalkan gagasan Freire dan Ki Hadjar Dewantara tentang guru sebagai kompas kemanusiaan.
Memahami Persyaratan Siswa
Guru baru harus memahami bahwa semua siswa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan belajar dengan cara yang berbeda. Guru harus tahu apa yang dibutuhkan siswa mereka dan bagaimana menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan tepat. Untuk mencapai tujuan ini, guru harus memahami karakteristik setiap individu serta konteks geografis, sosiokultural, dan demografis.
Menyediakan Bahan Pelajaran
Membuat materi pengajaran yang tepat dan bervariasi adalah masalah besar. RPP (Rencana Persiapan Pengajaran) guru, media pembelajaran, dan bahan evaluasi materi harus tersedia. Ini memerlukan banyak waktu dan upaya, terutama jika mengajar beberapa mata pelajaran sekaligus.
Mengadopsi Disiplin Kelas
Guru baru harus mampu mengontrol keadaan di kelas dan memastikan bahwa siswa tetap fokus pada pembelajaran. Ini dapat menjadi tantangan bagi mereka untuk menerapkan disiplin di kelas. Ini memerlukan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan mengelola waktu dengan baik.
Menjaga Semangat Siswa
Guru baru harus mampu mempertahankan motivasi siswa. Siswa sering mengalami hal ini kali kehilangan minat pada pelajaran jika mereka tidak tertarik atau tidak melihat hubungannya dengan hidup mereka. Guru harus berusaha untuk membuat pelajaran menyenangkan dan menarik sehingga siswa tetap termotivasi untuk belajar.
Beradaptasi dengan Tempat Kerja
Guru baru juga perlu menyesuaikan diri dengan tempat kerja baru mereka. Ini karena norma dan budaya di setiap sekolah berbeda, jadi guru baru perlu mempelajarinya.
Kurang Bersiap untuk Mengajar
Guru yang tidak siap untuk mengajar dapat mengganggu pertumbuhan akademik siswa. Akibatnya, sebelum tahun ajaran dimulai, guru harus membuat rencana pengajaran yang terorganisir dan terstruktur.
Komunikasi dengan Siswa
Guru yang keras, kasar, atau tidak bersahabat dengan siswanya tidak akan memiliki hubungan dan interaksi yang baik dengan siswanya. Sepertinya mereka tidak dekat. Untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar, guru harus bersikap ramah dan berinteraksi dengan mereka lebih sering.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H