Sebenarnya tidak usah muluk-muluk, sebagai pelaku saya hanya ingin diberikan ruang gerak, Â kesempatan, dan apresiasi yang tinggi dalam mengelola urusan musik. Jika perhatian pemerintah bukan omong kosong, otomatis tiada lagi musisi kere yang berjuang sendiri menghadapi dunia. Semua bisa disejahterakan, baik dari sisi ekonominya maupun daya kreatifitasnya.
Misalnya, fokuskan lagi kinerja BEKRAF! Kalau perlu buatlah ranting-ranting pengurus disetiap kecamatan, agar potensi musik bisa terjangkau secara detil! Ciptakan kesempatan yang besar bagi musisi untuk memasarkan karyanya diluar negeri! Pendidikan musik harus lebih diperhatikan kualitasnya, agar hasil dari peserta didiknya tidak lagi bingung dalam menentukan kerja!.
Rangsang daya apresiasi yang tinggi di kalangan masyarakat terhadap potensi musik yang begitu besar! Semua itu seharusnya bisa dirumuskan pemerintah dengan cara -- cara yang menyenangkan. Tinggal mengoptimalkan semua jajaran menterinya untuk fokus dengan Visi tersebut, maka kebijakan yang dibuat akan menguntungkan pegiat musik secara nyata.
Kesimpulannya, bahwa menyongsong arus global yang akan datang akan sangat penting untuk kita berlaku adaptif. Kita semua dituntut untuk melakukan pembaruan dalam berpikir dan berinovasi.
Menuntut kita keluar dari zona nyaman dalam bekerja. Merangsang potensi terdalam kita sebagai manusia didalam berkarya. Â Sebagai pekerja seni yang berfokus di bidang musik, saya cukup lega dengan Visi seperti ini. Sudah cukup lelah saya ter-diskriminasi secara profesi. Memang tekad bulat sudah didada, tapi apa daya kalau dukungan sosial tak ada.
Semoga semesta merestui.
Andri Asmara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H