Mohon tunggu...
Andrias Suganda
Andrias Suganda Mohon Tunggu... Balanced Scorecard Practitioner -

Let's talk about life and find the true life therein.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dilema Tilang

7 Agustus 2015   09:05 Diperbarui: 7 Agustus 2015   09:05 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan tibalah hari yang saya tunggu-tunggu datang, hari dimana saya harus menebus SIM saya di Pengadilan Tinggi Negeri Jakarta Selatan. Saya berencana untuk datang pagi-pagi karena mengingat ini adalah hari Jumat, hari dimana saya harus tetap bekerja, dan setibanya saya ingin memasuki pintu parkir, ada seorang Bapak yang begitu semangatnysaya a memarkirkan mobil saya, wah saya disambut bak pejabat Pengadilan nih hehe..

Akan tetapi tentu saja bukan itu yang terjadi, Bapak ini menawarkan proses calo kepada saya, dia bilang: "Mas, saya bantu, 5 menit selesai.." Tapi saya bersikeras menolak, beberapa langkah menuju loket ada Bapak lain yang menawarkan "Mas, sini cepe, 5 menit beres".. Dan bahkan sampai depan loket yang belum dibukapun ada yang bilang "Mas, kalau mau lebih cepat masuk kedalam aja"..

Saya langsung diam sejenak, yang pertama, saya bertanya-tanya sebenarnya apa yang salah dari semua ini? Yang kedua, saya juga bingung kenapa loket belum juga dibuka padahal menurut ketentuan loket sudah dibuka beberapa menit yang lalu. Dan akhirnya loket dibuka oleh instruksi seseorang dan proses persidangan yang lebih mengarah kepada formalitas dan bertele-tele terjadi.

Dalam artikel ini saya ingin menyoroti beberapa hal, yang pertama, saya terus bertanya-tanya sampai kapan proses negosiasi dengan Polisi pada saat tilang akan terus terjadi? Selama saya sah untuk memegang SIM, Indonesia sudah beberapa kali berganti KAPOLRI, namun untuk hal "kecil" seperti ini, kita tidak pernah move on.

Yang kedua, sampai kapan proses percaloan yang sudah kita tahu sama tahu akan terus menerus terjadi? Sampai kapan infrastruktur di Persidangan benar-benar terlihat layak dan menunjang masyarakat? Kapan saya bisa melihat profesionalitas abdi negara dalam melayani masyarakat di negara tercinta ini?

Mungkin semua orang akan bilang; 

"Ah.. Uda lah.. Itu uda terjadi lama, ga mungkin bisa berubah"

"Ini Indonesia brooo.. Uda lah ga usah ngoyo, ga usah harapin yang muluk-muluk"

Hati saya bergetar..

Indonesia raya, merdeka merdeka..

Hiduplah Indonesia raya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun