Mitos babi ngepet memang sudah hidup dan berkembang menjadi cerita rakyat di Indonesia. Meskipun ada di mana-mana, cerita babi ngepet ini lekat dalam masyarakat Betawi. Seperti yang dimuat dalam buku Cerita Rakyat Betawi (2004) terbitan Dinas Kebudayaan dan Pemuseuman DKI Jakarta, babi ngepet digambarkan sebagai siluman babi yang berasal dari gunung.
Jika melihat hewan menyerupai babi sebaiknya jangan langsung bilang babi ngepet karena babi tersebut berjalan lurus dan menunduk dan cepat hilang dari penglihatan mata.
Perlu di ketahui babi hutan memiliki nama ilmiah sus scrofa dan babi hutan sering pula disebut celeng.
Celeng memiliki ciri berjalan lurus dan menunduk.
Celeng adalah hewan yang relatif pandai, waspada, dan mudah terkejut.
Oh iya menurut cerita orang jaman dahulu cerita babi ngepet mulai muncul sejak masa cultuurstelsel atau tanam paksa pada sekitar 1830 atau 1870. Di waktu itu banyak orang - orang kaya baru yang memunculkan tuduhan orang kaya tersebut mendapatkan harta dari cara yang tidak benar, yakni melalui babi ngepet.
Menurut cerita orang jaman dahulu ada berapa ciri-ciri babi ngepet yang membedakan babi biasa dengan babi ngepet.
1. Babi ngepet memiliki kemampuan melarikan diri yang tidak bisa diikuti dengan mata telanjang orang biasa. Oleh karena itu, jangan mudah langsung percaya jika ada orang biasa yang mengaku bisa melihat atau menangkap babi ngepet.
2. Kaki depan babi ngepet mirip dengan tangan manusia dan / atau kaki manusia
selain itu keempat bagian kakinya atau tangan nya juga memiliki 5 jari.
3. Ada warna putih di pusarnya