KKN yang diselenggaranakn oleh Universitas jember kali ini menerapkan tema KKN daring atau KKN back to village. Tematik yang disediakan pada KKN back to village sangat beragam seperti pemberdayaan bumdes/ jaring pengaman desa, inovasi pembelajaran, pemberdayaan wirausaha masyarakat, pengembangan teknologi, dan program kemanusian penanggulangan COVID19.Â
Pada KKN ini saya mengambil tematik pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid 19. KKN ini dilaksanakan didesa masing- masing sesuai tema "back to village". KKN ini saya lakukan di desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk
Usaha masyarakat yang saya angkat pada KKN ini adalah usaha kelompok karang taruna berupa usaha minuman herbal (jamu instan) dengan merk dagang KTBM. Usaha ini dapat dikatakan cukup maju karena usaha ini sudah memiliki izin dagang atau izin edar berupa P-IRT dari dinas kesehatan kabupaten Nganjuk.Â
Usaha ini berdiri pada bulan November 2019, meskipun belum genap 1 tahun berdiri usaha ini sudah ekspor atau mengirimkan  produk hingga luar negri seperti Taiwan, Inggris, dan Hongkong. Pada minggu pertama KKN dilakukan saya mengadakan wawancara untuk studi lapang atau analisa kondisi lapang. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh terdapat beberapa kekurangan pada usah ini diantaranya adalah sebagai berikut.
- Sistem promosi yang masih tradisional yakni hanya via WhatsApp saja
- Promosi yang monoton mulai dari gambar dan caption
- Desain kemasan yang membosankan
- Kurang dikenal masyarakat sekitar desa atau kurang viral
Pada minggu selanjutnya saya mengadakan fotoshoot produk dengan teman saya sebagai model. Harapannya dengan kualitas foto yang lebih menarik akan dapat memikat para netizen untuk membeli.Â
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan yakni mengadakan kelas fotografi. Kelas ini dilaksanakan bertujuan agar sasaran dapat menghasilkan sebuah foto secara mandiri dengan kualitas yang baik setelah kegiatan KKN berakhir. Pemateri yang saya datangkan adalah seorang fotografer profesional di wilayah sekitar tempat tinggal saya.Â
Kegiatan lanjutan yang saya lakukan adalah mengadakan kelas pelatihan desain grafis dan editing secara sederhana. Tujuan dilakukannya kelas pelatihan tersebut adalah untuk melatih sasaran agar mampu membuat desain stiker kemasan, pamflet, dan box kemasan secara mandiri. Editing sederhana yang dilajarkan adalah editing foto dan video menggunakan aplikasi android.Â
Kelas pelatihan terkahir atau yang ketiga dalam serangkaian acara KKN back to village ini adalah pengenalan teknik dasar menjadis seorang copywriter dan content writer. Kelas tersebut berisi tentang bagaimana cara menulis caption berjualan yang baik dan benar sehingga mampu menarik minat konsumen.
Memasuki minggu terakhir KKN agenda yang dilakukan adalah mulai melakukan promosi produk melalui akun online shop shoppee, tokopedia, dan bukalapak.Â
Proses promosi juga dilakukan melalui promote Instagram @njajal.rentalkamera, @storyjaranan, @kidungchannel, dan @infongronggot. Proses promosi melalui akun facebook KTBM KLURAHAN juga dilakukan dengan mengunggah postingan berupa foto produk lalu kemudian dibagikan ke grup facebook seperti Kuliner Nganjuk, Kuliner Kecamatan, Info Seputar Nganjuk, Bukalapak Nganjuk, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya dalam segi packaging yang dirubah, namun segi branding berupa stiker juga dilakukan inovasi sehingga tampak terlihat lebih fresh. Pada tanggal 11 Agustus 2020 dilakukan pertemuan kembali dengan sasaran dengan agenda launching produk kemasan baru dan juga diadakan evaluasi kegiatan.Â
Sasaran usaha yakni Bapak Bambang selaku koordinator usaha menyambut dengan baik terhadap adanya inovasi kemasan baru ini, karena dapat menambah variasi produk. Adanya kemasan baru ini, yang sebelumnya hanya mengandalkan kemasan sachet diharapkan mampu menjawab tantangan zaman yang semakin berkembang.Â
Bapak Bambang sangat berterimakasih sekali dikarenakan dengan adanya serangkaian acara KKN back to village ini beliau yang semula belum bisa mengoperasikan akun instagram kini sudah bisa.Â
Dampak lain yang terlihat adalah sebagian besar karyawan yang mengikuti serangkaian kelas pelatihan terutama pada kelas kedua yakni tentang pelatihan editing desain grafis, foto, dan video secara sederhana, sudah bisa mengedit video secara mandiri.Â
Para anggota atau pengurus usaha ini juga mengaku lebih teredukasi mengenai tata cara berjualan online seperti waktu upload, caption upload, dan konten upload. Hal tersebut menandakan bahwa kegiatan kelas mengenai copywriter dan contentwriter dapat dikatakan berhasil dan tepat sasaran. Kegiatan KKN ini diharapkan dapat terlaksana kembali pada tahun-tahun selanjutnya.Â
Hal tersebut dikarenakan sasaran usaha merasa terdeukasi mengenai teknologi dan informasi, sehingga dapat mengembangkan pola pikir yang lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H