Mohon tunggu...
Andriansyah CandraLesmana
Andriansyah CandraLesmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - STMKG

Sragen 02/09/01 STMKG INSTRUMENTASI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Bertema Pendidikan

5 April 2021   00:01 Diperbarui: 5 April 2021   00:06 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Murid SDN 006 di Desa Ulak Patian, Kec. Kepenuhan, Kab. Rokan Hulu, Riau, sedang belajar di ruang kelas berdinding papan dan berlantai tanah /https://www.kompas.com

Puisi ini saya tulis berdasarkan empati dan rasa perhatian untuk adik adik kita yang berada di daerah tertinggal. Baik dari segi Ekonomi, Sosial, Pendidikan, dan juga Pembangunan.

Menurut saya sesuai dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1)  yaitu “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” . Pada kenyataannya memang belum terwujud sepenuhnya. Misalnya dari segi infrastruktur di daerah tertinggal, masih banyak ditemui gedung dan fasilitas yang belum memadai. 

Menurut saya, pasal diatas yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, namun sering kita jumpai di luar sana banyak anak jalanan, suku pedalaman, daerah perbatasan, dan daerah tertinggal lainnya yang terlantar yang belum menyentuh pendidikan sama sekali.

Maka dari itu, puisi ini saya dedikasikan untuk saudara kita, sebangsa setanah air Indonesia, mari bahu membahu bersama untuk benar benar mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tertera dalam pembukaan Undang- Undang Dasar. Berikut ini adalah Puisinya


SINGGASANA PENDIDIKAN

Berderet bangku – bangku tua

Berlantai tanah, berdinding bambu, beratap rumbia

Disini lah tempatnya....

Tempat mengeja aksara

Singgasana kawula muda

Dalam belajar untuk berkarya

Engkau sangatlah berharga

Bagi kehidupan umat manusia

Kau ada karena di butuhkan !

Kau tiada karena di hancurkan !

                        Banyak orang yang tak bisa memasukinya

                        Yang berhimpit harta orang tua

                        Hanya berangan dan berharap saja !

                        Kapan.... ! kapan mereka dapat memasukinya ?

                        Kapan angan dan harapan mereka menjadi nyata ?

                        Apakah hanya sebuah janji belaka ?

                        Izinkan mereka masuk menjadi penghuninya

Dimana ada harapan bangsa

Yang lama hilang dari pandang mata dunia

Sang pemuda pemudi penegak aksara

Pencipta bangsa yang mulia

Terlahir dari singgasana pendidikan

Yang tak hanya berkorban !

Tapi memohon kepada Tuhan

Seharusnya anak-anak jalanan, suku pedalaman, daerah perbatasan, dan daerah tertinggal lainnya  yang terlantar itu bisa mendapat apa yang menjadi hak mereka, yaitu hak memperoleh pendidikan. Karena masa kecil, masa kanak-kanak mereka yang seharusnya mereka habiskan di bangku sekolah, menjadi sebaliknya.

Pendidikan bukan hanya untuk kalangan elit dan yang berada di kota, pendidikan harus merata untuk semua, termasuk mereka yang berada di daerah terujung nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun