Inilah komentar singkat Marzuki Usman sebagai salah satu pembicara dalam launching dan konferensi pers buku Public Relations Tales. Marzuki Usman merupakan mantan Menteri Pariwisata Seni dan Budaya (1998—1999) dan Menteri Kehutanan (2001). Acara yang berlangsung pada 26 Juni 2013 di Pinissi (Edutainment Park), Pasaraya Grande, Blok M Jakarta Selatan ini dipandu oleh Tjandra Wibowo (eks SCTV).
[caption id="attachment_265538" align="aligncenter" width="560" caption="Marzuki Usman (mantan Menteri Budaya & Pariwisata dan Menteri Kehutanan era Presiden Habibie) mengomentari isi buku Public Relations Tales"][/caption]
Pada pemaparan isi dan motivasi penulisan buku ini, Ika Sastrosoebroto mengungkapkan banyak orang yang salah mengartikan profesi public relations. Awalnya, Ika juga belum memahami apa itu public relations. Hal pertama yang digelutinya adalah dunia advertising. Namun, lama-kelamaan seiring perjalanan kariernya, Ika meminati dunia public relations. Untuk itulah, Ika tergerak untuk menulis dunia public relations dengan gaya berbeda agar orang lain memahami apa yang sebenarnya.
Buku perdana Ika ini merupakan buku yang membahas dunia public relations secara ringan. Dibalut dengan cerita bak novel lengkap dengan tokoh-tokohnya, diharapkan para pembaca buku ini akan lebih mudah memahami dunia public relations. Buku ini memang sangat berbeda bila dibandingkan dengan buku public relations yang telah beredar. Gaya penulisan bercerita dan mengalir membuatnya tak menggurui pembaca, seperti halnya buku teks. Pembaca akan diajak berpetualang melalui tokoh-tokoh yang ada dalam buku ini.
[caption id="attachment_265544" align="aligncenter" width="560" caption=" Julius Pour berkomentar mengenai isi buku Public Relations Tales dan sosok Ika Sastrosoebroto sebagai penulis dan teman karib"]
Public relations (PR) sebagai suatu cabang ilmu komunikasi masih belum dipahami sepenuhnya oleh masyarakat. Tak jarang profesi PR dianggap sama dengan marketing (sales, agent, dan lainnya). Padahal, profesi PR lebih dari itu. Public relations bisa masuk ke berbagai lini kehidupan. Public relationsadalah ilmu terapan dan jembatan semua aspek kehidupan. Profesi PR juga profesi yang menjanjikan. Peluangnya sangatlah luas. Bukan hanya dunia bisnis yang dirambahnya, melainkan dunia politik bahkan persoalan personal branding pun membutuhkan keahlian seorang PR. Konsep public relations merupakandasar pemikiran yang diimplementasikan dalam program komunikasi pada guest relations, sales promotion, marketing communication, publikasi, komunikasi internal, materi promosi bahkan periklanan.
Inilah intisari dari acara yang dihadiri undangan dan rekan-rekan dari media massa, baik cetak maupun online. Kehadiran rekan wartawan menjadi nilai tambah sendiri. Hal itu karena dunia public relations erat kaitannya dengan dunia jurnalistik. Wartawan yang hadir tak hanya wartawan yang masih aktif, tetapi juga yang sudah pensiun, sepertiJulius Pour (penulis dan mantan wartawan senior KOMPAS) dan beberapa wartawan senior dari media lain. Selain dari dunia jurnalistik, hadir pula para praktisi dan akademisi, seperti Tipuk Satiotomo (chairman Association of Indonesian Public Relations Companies), Lenny Tanod dan Maria Wongsonegoro (mentor Ika dari IPM Public Relations), beberapa dosen dari London School Public Relations, dan para undangan.
[caption id="attachment_265546" align="aligncenter" width="560" caption="Ika Sastrosoebroto berfoto bersama undangan"]
Inilah ilmu praktis mengenai public relations yang berasal dari pengalaman seorang praktisi yang puluhan tahun mengabdikan dirinya di bidang public relations. Simak bagaimana ke-public relations-an para politisi (Jokowi, Dahlan Iskan, Marzuki Usman, dan Wiranto) membentuk citranya di masyarakat dalam buku terbitan Raih Asa Sukses (PT Penebar Swadaya Grup) ini. Baca dan terapkan ilmu dalam buku ini untuk memperluas wawasan public relations Anda! Simak isi buku ini selengkapnya.