Ia menjelaskan, ia dan kelompoknya tergerak hati untuk bisa memberi sedikit untuk keluarga sebagai ungkapan rasa solidaritas dan kemanusiaan.
"Kita tergerak hati, ketika untuk kesehatan sudah dibantu pemerintah, kita membantu untuk urusan yang lain, misalnya biaya operasional keluarga dan sebagainya. Tolong bantu, karena ini bisa tidak share ke teman teman," ujarnya seraya menambahkan bahwa rekan-rekannya dari kelompok MM angkatan 28 sangat antusias.
Kepada POS-KUPANG.COM, Theresia Ine, humas RS Siloam mengatakan bahwa pasien tersebut saat ini telah dibiayai dari BPJS PBI sehingga pasien tidak membayar satu peserpun untuk biaya rumah sakit.
"Pasien Yohanes ditangani oleh Dr Ida Bagus Wisesa SpPD dan saat ini dirawat di ruang Kelas 3 Bed A-12," ujarnya.
Untuk penanganannya, pihak rumah sakit melakukan penanganan medis dengan melakukan monitoring dan analisa tindakan yang akan dilakukan.
Ernawati Radja, isteri Yohanes yang setia mendampingi suaminya mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih dari keluarga kepada para mahasiswa Unwira yang telah membantu untuk menghibur dan meringankan beban keluarga.
"Terima kasih kepada kaka-kaka yang sudah datang dan mau berbagi dengan kami, yang mau melihat kesusahan kami. Kami tidak bisa membalasnya," ungkapnya.
Ia berharap dengan masuknya sang suami untuk dirawat di RS Siloam sejak Kamis (3/1/2019) bisa menyembuhkan penyakit yang diderita suaminya.
"Ini rumah sakit yang ketiga, moga moga Tuhan bisa menjawab karena kondisi ini sudah lebih dari satu tahun 2 bulan, tadi sudah ketemu dokternya, beliau bilang semoga berjodoh," ungkap Ernawati.
Yohanes mengalami penderitaan yang melilitnya lebih dari satu tahun setelah melakukan operasi di RS Leona Kupang membuatnya seolah mati dalam hidup
 Ia tak bisa lagi mencari nafkah untuk menghidupi isteri dan tujuh orang anaknya, bahkan hanya untuk bergerak dan beraktifitas kecilpun sulit.