15 Oktober 2012 adalah hari istimewa bagi teman istimewaku. Tepat dihari ini, dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-22. Tanpa disadarinya, dia telah mengajariku tentang banyak hal. Tentang bagaimana mencintai dan menyayangi dengan tulus.
Aku mencintainya, menyayanginya, namun aku tak bisa memilikinya. Aku hanya bisa mengatakan dan mengungkapkannya tanpa mengharap balasan perasaannya.
"SELAMAT ULANG TAHUN"
kawanku yang selalu memberikan semangat untukku. Hingga aku bisa membuat karya-karya yang menurutku fenomenal, karena sebelumnyya sama sekali tak pernah aku membuat hal-hal seperti itu. Kubuat sajak kecil persembahanku untuknya, dihari istimewanya.
Pernah, aku menikmati hangat mentari pagi dan lautan pasir di Bromo
Meresapi indahnya hijau air segara anakan di Pulau Sempu
Melalui jalan setapak yang gelap beraroma mistis di Panderman
Hingga menghayati resapan angin yang menjadi dingin di puncak Mahameru
###
Saat berada di surga-surga kecil dunia
aku selalu memikirkanmu
Aku selalu ingin mengajakmu kesana
Menikmati semua keindahan yang Tuhan suguhkan, bersamaku
###
Kawan, aku ingin mengajakmu mencumbui pesona dunia
Sejenak meninggalkan kesibukan di kotamu
Menghirup udara yang lebih bersih, sejuk dan segar
###
Kawan, apakah kau masih bisa seperti dahulu?
Saat awal perkenalan kita
Saat kita berjalan menyusuri belantara di Talun
Menikmati gemericik air yang menimpa bebatuan
Apakah kau masih mengenangnya?
###
Kawan, aku punya rencana ke Semeru
Perjalanan ini adalah yang ketiga kalinya
Aku ingin engkau menyertaiku
Maka, izinkanlah aku meminta
###
Sungguh aku tak bermaksud apa-apa
Aku hanya ingin membuat kenangan indah
Agar bisa kukenang saat kita tak lagi bisa jumpa
Ataupun kau kenang saat aku sudah tiada
###
27 Oktober 2012 aku akan berangkat
Berharap kau dapat turut serta
Jikalau tanpamu, biarlah aku tak jadi berangkat
Kuharap kau bisa meluangkan 3 harimu untuk pengalaman berharga
###
Jika kamu bersedia, mintalah restu
Restu dari kedua orang tuamu
Aku berjanji akan menjagamu dan tak akan meninggalkanmu di kegelapan hutan
Setelah itu, aku akan bisa berpisah darimu dengan tenang
###
Tak ada yang lebih puitis selain berkata tentang kebenaran
dan aku berkata benar-benar ingin mengajakmu ke puncaknya para dewa
Melihat bukti bahwa kita adalah makhluk kecil yang serba terbatas
Mencoba mendekatkan diri kepada Tuhan yang telah menciptakan dan menghidupkan kita
###
Selamanya, kau teman teristimewaku....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H