ketika hati teringkari oleh ucapan, begitupula dengan pikiran
Akankah kau mampu menghindar dari malu
Mungkin bisa....
Namun tak selamanya...
___
Tanya hatimu, nuranimu
ataukah engkau sudah lupa dimana letaknya?
___
Ya, aku maklum
Dia terlalu dalam
Bahkan samudera tak menandinginya
Lebih dari rumit dibandingkan mencari jarum di tumpukan jerami
___
Tempatnya terlalu keruh
entah berapa juta kali
dibandingkan air terkeruh di dunia
___
Sayang sekali, cara itu tak kau temukan
engkau hanya menambahkan pengotor untuk menjernihkan
___
hmmm... bagaimana bisa?
Pengotor, menjernihkan
Aneh, bagaimana bisa?
berbuat baik dengan dosa
___
Sepertinya harus berhenti
Biarkanlah terlebih dahulu
Biarkanlah dia tenang
Biarkanlah kotoran itu mengendap
___
Hingga akhirnya,
benda bersinar itu muncul
dari kedalaman hal yang terdalam
itu, dialah nuranimu
___
Semua jawaban ada di situ
Dan kau pun tersenyum
Saat menyadari
bahwa jawabannya tak serumit saat kau mencari nurani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H