PENDAHULUAN
Merokok adalah kebiasaan yang telah berlangsung lama di berbagai belahan dunia dan dianggap sebagai salah satu penyebab utama masalah kesehatan global. Meskipun kesadaran akan bahaya merokok semakin meningkat, kebiasaan ini masih banyak dilakukan oleh jutaan orang, baik di negara maju maupun negara berkembang. Rokok mengandung nikotin, tar, dan berbagai bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.
Meskipun telah ada berbagai upaya pencegahan melalui kampanye kesehatan, regulasi, dan kebijakan pengendalian tembakau, prevalensi merokok tetap tinggi, terutama di kalangan pria dan remaja. Merokok juga berdampak buruk tidak hanya bagi perokok itu sendiri, tetapi juga bagi orang di sekitarnya melalui asap rokok pasif. Kebiasaan merokok menjadi tantangan besar dalam bidang kesehatan masyarakat, mengingat dampaknya yang luas terhadap individu, keluarga, dan sistem kesehatan secara keseluruhan.
Prevalensi perokok aktif di Indonesia terus meningkat. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya perokok berusia 10-18 tahun. Kita dihadapkan dengan bahaya pertumbuhan perokok aktif di Indonesia, terutama pada anak remaja. Pertumbuhan perokok aktif di Indonesia tersebut tidak terlepas dari industri produk tembakau yang gencar memasarkan produknya di masyarakat, terutama anak dan remaja, melalui media sosial.
Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negatif yang timbul dari perilaku merokok, tetapi perilaku merokok bagi kehidupan nyata merupakan kegiatan yang fenomenal artinya meskipun sudah diketahui akibat negatif merokok, tetapi jumlah perokok bukannya semakin menurun, tetapi semakin meningkat dan perokok yang usianya masih mudah semakin bertambah. Faktanya bahwa sebagian besar remaja Indonesia mengetahui dampak dari perilaku merokok yang mereka lakukan, tetapi seringkali mereka menganggap bahwa akibat dari perilaku merokok tidak begitu berpengaruh bagi kehidupan mereka. Hal ini disebabkan karena dampak negatif dari merokok tidak langsung dirasakan oleh remaja pada saat merokok.Melalui artikel ini bertujuan untuk mengedukasi pembaca tentang bahaya merokok.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi keputusan remaja untuk mulai merokok. Berikut adalah beberapa faktor penyebab utama remaja merokok:
1. Pengaruh Teman Sebaya
- Remaja sering kali merasa ingin diterima dalam kelompok sosial mereka, dan jika merokok dianggap "keren" atau biasa dilakukan oleh teman-teman mereka, mereka mungkin tergoda untuk mencoba.
2. Pengaruh Keluarga
- Orang tua atau saudara kandung yang merokok dapat memberikan contoh yang memengaruhi perilaku remaja, baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Iklan dan Media
- Iklan rokok dan pengaruh media yang glamor  sering kali menggambarkan merokok sebagai bagian dari gaya hidup yang "keren" atau "dewasa". Hal ini dapat menarik perhatian remaja yang ingin menunjukkan kedewasaan atau mencari identitas diri.
4. Rasa Ingin Tahu
- Remaja sering kali merasa penasaran dan ingin mencoba hal-hal baru, termasuk merokok.
5. Masalah Kesehatan Mental atau Stres
- Remaja yang mengalami stres, kecemasan, depresi, atau masalah emosional lainnya terkadang merokok sebagai cara untuk mengatasi perasaan mereka.
1. Dampak Kesehatan Merokok
Selain penyakit kanker, terdapat beberapa dampak buruk lainnya yang mungkin terjadi kepada para perokok aktif maupun pasif, di antaranya adalah:
-Penyakit paru-paru kronis
-Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut
-Menyebabkan stroke dan serangan jantung
-Tulang mudah patah
-Gangguan pada mata, salah satunya seperti katarak
-Menyebabkan kanker leher rahim dan keguguran pada wanita
-Menyebabkan kerontokan rambut.
2. Dampak Sosial
- Pengaruh terhadap hubungan sosial (misalnya, merokok di tempat umum, dapat dilihat oleh anak-anak atau remaja disekitarnya, akan mudah ditirukan oleh mereka).
- Stigma sosial yang dialami oleh perokok dalam masyarakat modern.
Efek sosial terkait biaya kesehatan yang dibebankan oleh masyarakat akibat penyakit terkait merokok.
3. Dampak Ekonomi
- Biaya perawatan kesehatan yang diakibatkan oleh penyakit akibat merokok.
- Produktivitas yang hilang karena penyakit terkait merokok dan kematian dini.
- Biaya ekonomi untuk perokok: pembelian rokok, kehilangan pendapatan, biaya pengobatan.
4.Aspek Lingkungan
- Dampak sampah rokok seperti puntung rokok yang mencemari lingkungan.
- Polusi udara akibat asap rokok di ruang terbuka dan tertutup.
- Dampak terhadap binatang yang terpapar asap rokok.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Merokok
- Kebijakan pemerintah dalam mengurangi jumlah perokok (misalnya, larangan merokok di tempat umum, pajak rokok, iklan larangan).
- Program edukasi dan kampanye publik untuk mengurangi prevalensi merokok, terutama di kalangan remaja.
- Pendekatan berbasis komunitas untuk mendukung individu berhenti merokok.
- Penggunaan produk pengganti nikotin atau terapi perilaku dalam program berhenti merokok.
- Pentingnya dukungan keluarga dan teman dalam proses berhenti merokok
KESIMPULAN
Merokok merupakan kebiasaan berbahaya yang berdampak negatif pada kesehatan, ekonomi, dan social. Faktor-faktor seperti pengaruh teman sebaya, tekanan sosial, iklan rokok, serta faktor keluarga dan budaya berperan besar dalam membentuk kebiasaan merokok pada remaja.
Upaya pencegahan yang melibatkan edukasi tentang bahaya merokok, pembatasan akses terhadap rokok, serta dukungan dalam berhenti merokok sangat penting untuk menurunkan prevalensi perokok, terutama di kalangan remaja. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, keluarga, dan institusi pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat dan bebas rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Â
https://ayosehat.kemkes.go.id/dampak-buruk-rokok-bagi-perokok-aktif-dan-pasif.terakhir diakses tgl 21 Januari 2025 pkl.22.00
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240529/1545605/perokok-aktif-di-indonesia-tembus-70-juta-orang-mayoritas-anak-muda/.terakhir diakses tgl 21 Januari 2025 pkl.21.00
https://www.rri.co.id/kesehatan/981156/dampak-sosial-yang-serius-dari-merokok. Terakhir diakses tgl 21 Januari 2025 pkl.21.00
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Dampak Buruk Rokok Bagi Perokok Aktif dan Pasif. In International Journal of Environmental Research and Public Health (Vol. 12, Issue 8, pp. 9408--9426). MDPI. https://doi.org/10.3390/ijerph120809408
Simanjuntak Melda. (2017). Faktor-Faktor Penyebab Remaja Merokok(Studi Kasus Remaja Laki-Laki di Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda.ejurnal Sosiatri-Sosiologi
Siti Hasna et.al (2018). Dampak Merokok Terhadap Kehidupan Sosial Remaja. Neo Societal;Vol.3;No.2;2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H