Sepanjang perdebatan, Jokowi dan Prabowo tidak menyentuh pada program pembelaan masyarakat adat, desa dan kelompok minoritas wilayah yang terkena dampak masalah lingkungan akibat perusahaan dan pertambangan. Sebaliknya, debat eksploratif yang menjadi harapan untuk menyelami program pun masih jauh dari kata program pasti penyelesaian masalah.
Kepentingan untuk nelayan, petani, pekerja di sektor ekonomi, sumber daya alam dan lingkungan membutuhkan perhatian penuh. Seperti pendidikan hukum dan pendampingan yang berasal dari negara. Agar masyarakat miskin mendapatkan hak-hak. Begitu juga penguatan koperasi yang harus mendapatkan dukungan ahli dan pemerintahan daerah. Sistem daring dan aplikasi membutuhkan bantuan jaringan internet, pengetahuan pengiriman produk dan proses hukum akibat perdagangan daring.
Meskipun latar belakang kedua capres adalah pengusaha. Akan tetapi, Jokowi dan Prabowo masih sulit menyampaikan gagasan terbaik. Keduanya masih kalah jauh dari tiga paslon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Semoga debat selanjutnya, kedua paslon telah memiliki kefokusan yang lebih baik. Terutama agenda menyerang antar kandidat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H